CaraMembuat VPN Server Sendiri dengan OpenVPN, Mudah! by Redaksi Jagoan Hosting. Agustus 2, 2022. Virtual Private Network atau VPN adalah salah satu solusi untuk kamu jika ingin mengakses internet melalui koneksi jaringan. B Business.

Jakarta - detikers, ketika kamu membaca sebuah teks - fiksi maupun laporan, makalah, atau skripsi - tentu kamu menyadari bahwa semuanya pasti memiliki paragraf. Tapi, apa ya sebenarnya yang dimaksud dengan paragraf dan bagaimana kamu bisa membuat paragraf dengan baik?Apa Itu Paragraf?Dalam sebuah teks, paragraf adalah salah satu elemen penting atau building block di dalamnya. Sering kali, paragraf didefinisikan dari segi panjangnya. Misal, paragraf adalah sekumpulan kalimat yang minimal terdiri atas 5 kalimat, dan tetapi, dalam kenyataannya, kamu baru bisa menyebut sebuah paragraf berdasarkan kesatuan dan kesinambungan ide-ide di dalam kalimat. Dengan begitu, seberapa panjang rangkaian kalimat tersebut tidak serta-merta mendefinisikan sebuah kalau kamu membaca berbagai jenis teks yang berbeda-beda, kamu bisa temukan bahwa sebuah paragraf tidak selalu harus terdiri atas 3 atau 5 kalimat. Bahkan ada juga paragraf yang hanya memiliki 1 kalimat, seperti dalam gaya tulisan karena itu, paragraf adalah sebuah kalimat atau sekelompok kalimat yang memiliki dan/atau mendukung satu ide pokok. Inilah yang disebut sebagai ide pengendali controlling idea. Soalnya, ide pokok atau ide pengendali inilah yang mengendalikan seisi paragraf, Saja Syarat Paragraf?Writing Center University of North Carolina menjelaskan bahwa di dalam setiap paragraf, harus ada syarat-syarat berikut Ketersatuan. Maksudnya, semua kalimat dalam paragraf harus berkaitan dengan satu ide pengendali, yang sering kali disebut pula sebagai kalimat topik di dalam Berkaitan jelas dengan isi teks. Kalimat-kalimat di dalam paragraf semuanya harus berhubungan dengan ide pusat atau isi teks secara Kesinambungan koherensi. Artinya, kalimat-kalimat yang terdapat dalam sebuah paragraf harus diatur dengan cara yang logis dan mengikuti rencana perkembangan tulisan yang Dikembangkan dengan baik. Artinya, setiap ide yang dibahas di dalam masing-masing paragraf harus dijelaskan dan didukung dengan cukup lewat bukti dan detail, dan keduanya sama-sama menjelaskan ide pengendali dari sebuah Mengembangkan ParagrafKamu bisa mencoba 5 cara berikut ini dalam membuat dan mengembangkan paragraf dengan baik, detikers. Yuk baca dulu dan coba praktikkan!1. Tentukan ide pengendali dan buat kalimat topikPerkembangan paragraf pertama kali dimulai dengan Menyusun apa yang jadi ide pengendali untuk mengarahkan proses pengembangan ini. Umumnya, ide pengendali akan muncul dalam bentuk kalimat topik. Jumlah kalimat topik biasanya cukup 1 saja, tapi dalam beberapa kasus kamu mungkin butuh menulis lebih dari satu kalimat topik untuk menjelaskan ide pengendali Jelaskan ide pengendaliLanjutkan dengan penjelasan yang kamu inginkan berdasarkan informasi yang terdapat pada kalimat topik. Jelaskan apa yang kamu pikirkan tentang topik, ide, atau fokus utama dari paragraf Berikan contohKembangkan lagi dengan adanya bukti yang mendukung ide pengendali saat kamu membuat paragraf, Detikers. Kamu bisa tuliskan satu contoh atau lebih sebagai bukti pendukung ide pengendalimu. Adanya contoh ini merupakan bentuk hubungan antara ide dan penjelasan yang kamu buat berdasarkan langkah nomor 1 dan 2 di Jelaskan contohSelain memberikan contoh, kamu juga perlu menjelaskan contoh yang kamu buat, Detikers. Lewat penjelasan ini, kamu memberitahu pembaca mengapa kamu memilih alasan atau bukti dari nomor 3 untuk mendukung fokus atau ide pengendali dalam Selesaikan ide pada paragraf atau alihkan ke paragraf berikutnyaDalam sebuah tulisan, pasti kamu bisa temukan beberapa paragraf. Nah, masing-masing harus berkaitan dan berkesinambungan untuk menjelaskan apa sebenarnya inti alias ide pengendali dari tulisan yang kamu buat secara keseluruhan. Misalnya, kamu bisa merujuk atau menyebut paragraf sebelumnya di dalam paragraf tersebut. Simak Video "Putri Ariani Dapat Beasiswa ke The Juilliard School" [GambasVideo 20detik] erd/erd
Paragrafperulangan adalah paragraf yang mengembangkan dengan cara mengulang kata atau kelompok kata atau juga bagian-bagian kalimat yang penting. Contoh: Ada kaitan yang erat antara makan, hidup dan berpikir pada perlu makan, makan untuk hidup. Namun, hidup tidak hanya untuk makan. Hidup manusia mempunyai tujuan.

- Dalam menyusun tulisan, pola pengembangan paragraf sangatlah penting. Pola pengembangan paragraf berguna untuk membuat tulisan lebih jelas serta lebih runtut. Mengutip dari Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung, pola pengembangan paragraf merupakan cara penulis untuk mengembangkan pola pikiran dalam suatu paragraf. Pengembangan pola pikiran ini bisa dilakukan dengan mengembangkan kalimat topik ke dalam berbagai kalimat penjelas yang ada dalam Munirah dalam Buku Pengembangan Keterampilan Menulis Paragraf 2015, pola pengembangan paragraf bisa dilakukan melalui berbagai cara yang telah disesuaikan dengan sifat paragraf tersebut. Lalu, apa sajakah pola pengembangan paragraf? Berikut penjelasannya Pola klimaks serta antiklimaks Saat akan mengembangkan gagasan dalam paragraf, pola klimaks dan antiklimaks diterapkan dengan menggunakan klimaks sebagai dasarnya. Artinya gagasan utama akan dijelaskan dengan menggunakan gagasan yang kedudukannya palng rendah hingga gagasan yang kedudukannya paling tinggi. Baca juga Jenis Paragraf Induktif, Deduktif, Deduktif-Induktif, dan IneratifSifat dari paragraf juga sangat berpengaruh pada pola pengembangan dan analisisnya. Umumnya paragraf yang memiliki sifat deduktif atau induktif lebih mudah dianalis jika dibandingkan dengan paragraf yang bersifat deskriptif dan naratif. Pola klimaks dan antiklimaks juga dapat diterapkan dengan menggunakan gagasan yang paling tinggi kedudukannya hingga ke gagasan yang paling rendah. Contohnya adalah membahas perkembangan alat komunikasi. Dimulai dari menggunakan kentongan, hingga alat komunikasi modern yakni menggunakan smartphone. Pola perbandingan serta pertentangan Penulis akan memperlihatkan kepada pembaca tentang persamaan serta perbedaan dari orang, objek, serta gagasan tertentu. Umumnya pola pengembangan paragraf dengan perbandingan serta pertentangan, akan menggunakan kata-kata Serupa dengan Sama seperti halnya Demikian pula Jika atau bila dibandingkan dengan Sejalan dengan Akan tetapi Sedangkan Sementara itu Contohnya adalah cara memakan nasi. Perbandingannya terletak dari cara memakannya, ada yang menggunakan sendok dan ada juga yang menggunakan sumpit. Walau berbeda, namun persamaannya adalah membahas tentang cara memakan nasi.

mencobamengemukakan sebuah metode alternatif yaitu metode berlatih menulis kelompok. Dengan menggunakan metode berlatih menulis kelompok dalam pembelajaran menulis, diharapkan dapat menolong siswa untuk menulis dengan baik. B. Pembatasan Masalah Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Penulisan tanda titik, dan 2.
Daftar Isi1 Pengembangan Paragraf Dalam Bahasa PENGERTIAN JENIS PARAGRAF YANG TEKNIK DAN POLA PENGEMBANGAN Secara Klimaks dan Umum-Khusus Deduktif dan Khusus-Umum Induktif Pola Pengembangan dengan Perbandingan dan Pola Pengembangan Pola Pengembangan Pola Pengembangan Pola Pengembangan Definisi Rangkuman Pengembangan Paragraf Dalam Bahasa Indonesia Pengembangan Paragraf Dalam Bahasa Indonesia akan dijelaskan dalam artikel berikut. Selamat membaca… PENGERTIAN PARAGRAF Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan. Dalam paragraf terkandung sebuah pikiran pokok yang didukung oleh satu atau beberapa kalimat penjelas. Kalimat-kalimat dalam paragraf berfungsi sebagai kalimat pengenal, kalimat inti, kalimat penjelas, hingga kalimat penutup. Semua kalimat itu saling bertalian untuk mengungkapkan sebuah gagasan tertentu. Dalam pengungkapan gagasannya itu, sebuah paragraf didukung oleh unsur-unsur tertentu dengan fungsi yang berbeda-beda. Unsur-unsur itu disebut dengan gagasan utama dan gagasan penjelas. Istilah gagasan bersinonim juga dengan pikiran dan ide. Sementara kata utama bersinonim juga dengan kata pokok, sentral, inti. Dengan demikian, frasa gagasan utama sering juga disinonimkan dengan ide utama, ide pokok, ide sentral, gagasan pokok, gagasan inti, pikiran utama, pikiran pokok, dan lain-lain. Istilah- istilah yang berbeda tersebut mengacu kepada makna dan maksud yang sama. Gagasan utama adalah gagasan yang menjadi dasar pengembangan sebuah paragraf. Keberadaan gagasan utama dapat dilihat secara eksplisit atau secara implisit. Gagasan utama yang eksplisit biasanya dijumpai dalam jenis paragraf deduktif, induktif, atau campuran. Gagasan yang implisit biasanya dijumpai dalam jenis paragraf deskriptif. Gagasan pokok dapat dinyatakan dalam bentuk kata, frase, klausa, dan kalimat. Dengan demikian, setiap kalimat pokok/utama pastilah gagasan/ide pokok. Akan tetapi, tidak setiap ide pokok dinyatakan dalam wujud kalimat. Baca Juga Tata Cara Menulis Makalah Yang Baik Gagasan penjelas adalah gagasan-gagasan pendukung yang berfungsi menjelaskan gagasan utama. Gagasan penjelas biasanya dinyatakan oleh lebih dari satu kalimat. JENIS PARAGRAF Terdapat 5 jenis paragraf yang bisa dikembangkan penulis sesuai dengan tujuan dan keperluan yang diusungnya. Kelima jenis paragraf dimaksud adalah sebagai berikut ini. Narasi adalah jenis tulisan yang menceritakan atau mengisahkan suatu peristiwa dengan tujuan agar pembaca seolah-olah mengalami kejadian yang diceritakan itu. Jenis tulisan ini sering juga disebut tulisan adalah jenis tulisan yang menggambarkan atau melukiskan suatu objek dengan sejelas-jelasnya agar pembaca memiliki daya bayang tinggi, merasa seolah-olah melihat sendiri objek yang digambarkan atau dilukiskan itu dengan mata kepalanya sendiri. Jenis tulisan ini sering juga disebut tulisan adalah jenis tulisan yang memaparkan atau menjelaskan sejumlah pengetahuan atau informasi dengan tujuan agar pembaca mendapat pengetahuan atau informasi tentang sesuatu itu dengan jelas. Tulisan eksposisi biasanya memuat data, fakta, atau proses terjadinya sesuatu. Jenis tulisan ini sering juga disebut tulisan adalah jenis tulisan yang bertujuan untuk membuktikan suatu hal sehingga pembaca meyakini kebenaran akan sesuatu yang disampaikan penulisnya itu. Pembuktian dalam tulisan argumentasi memerlukan fakta dan data yang akurat serta argumen-argumen atau alasan-alasan yang kuat dan meyakinkan pembacanya. Jenis tulisan ini sering juga disebut tulisan pembuktian atau adalah jenis tulisan yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca agar mereka setuju dan sepaham dengan ide atau gagasan yang disampaikan penulisnya. Jenis tulisan ini tidak sekedar menyampaikan fakta berikut argumen-argumennya, melainkan juga disertai dengan sikap dan opini penulisnya yang bernada ajakan. Oleh karena itu, jenis tulisan ini sering juga disebut tulisan ajakan/bujukan. Untuk lebih memahami jenis-jenis paragraf yang telah dipaparkan di atas, mari kita lihat contoh-contoh berikut ini! Pada malam yang dingin itu, Aji kembali menjadi raja jalanan bersama si Hijau, motor barunya. Dia melajukan si Hijau dengan kecepatan yang hanya bisa disaingi kencangnya angin. Si Hijau meraung hingga suaranya sampai memekakkan telinga. Aji terus melaju tanpa memedulikan apapun. Bahkan kedipan lampu merah di pertigaan pun tak dihiraukannya. Dia menerobosnya. Tiba-tiba, muncul sebuah truk dari arah yang berlawanan. Aji mencoba menghentikan si Hijau, namun terlambat. Si Hijau dan truk itu tak dapat menghindari tabrakan, maka terjadilah sebuah kecelakaan tragis malam itu. Aji tewas seketika. Paragraf tersebut akan terasa berbeda ketika dikembangkan dengan cara yang lain. Coba Anda bandingkan dengan contoh berikut ini! Pada malam itu terjadi sebuah kecelakaan tragis. Sebuah motor Kawasaki keluaran terbaru berwarna hijau terang bertabrakan dengan sebuah truk yang mengangkut barang-barang bekas, yang datang dari arah berlawanan. Kepala berhadapan dengan kepala dengan kondisi yang tidak seimbang. Ibarat kepala semut berhadapan dengan kepala gajah. Kondisi motor tampak rusak berat. Setang motor terpisah dari badannya. Kedua roda hancur. Knalpot dan badan kiri motor penyok-penyok. Barang bawaan pengendara berupa seperangkat peralatan elektronik pun hancur tak bersisa. Pengendara motor diduga tewas seketika. Pemaparan pada paragraf kedua lebih rinci dan deskriptif. Kejadian tabrakan dan kondisi motor setelah tabrakan digambarkan atau dilukiskan dengan jelas, sehingga pembaca seolah-olah bisa melihat kejadian itu dengan mata kepalanya sendiri. Paragraf pertama berjenis narasi, sedangkan yang kedua berjenis deskripsi. Baca Juga Ringkasan Ikhtisar Sinopsis dan Abstrak Selanjutnya, mari kita perhatikan contoh tulisan yang lain! Penjualan sepeda motor di Kota Bandung setiap tahun terus meningkat. Misalnya, pada tahun 2003 sebanyak unit. Pada tahun 2004 meningkat jadi unit. Pada tahun 2005 meningkat lagi jadi unit. Pertumbuhan sepeda motor di Kota Bandung dari Tahun 1997 hingga Tahun 2007 sebesar 52% suatu kenaikan yang cukup fantastis dan luar biasa. Hal itu mengindikasikan bahwa pengendara sepeda motor di jalanan kota Bandung akan semakin banyak. Paragraf di atas bergaya pemaparan atau penjelasan yang dikembangkan dengan pola ilustrasi. Ilustrasi tersebut digunakan untuk memberikan informasi atau menjelaskan sesuatu kepada pembaca. Untuk penjelasan informasinya itu, penulis memanfaatkan data dan fakta yang bisa memperjelas paparannya. Oleh karena itu, jenis tulisan itu kita sebut jenis tulisan eksposisi. Tulisan eksposisi dapat juga dikembangkan dalam pola proses dan pola sebab-akibat. Contoh paragraf di atas akan terasa berbeda bila dikembangkan dalam jenis argumentasi. Perhatikan contoh berikut ini! Kepadatan lalu lintas di kota Bandung setiap tahun terus meningkat. Peningkatan yang signifikan terjadi pada pengguna sepeda motor. Pengguna sepeda motor di Kota Bandung memang terus meningkat. Hal itu bisa dilihat dari meningkatnya permintaan terhadap sepeda motor. Pada Tahun 2003 permintaan itu tercatat sebanyak unit. Pada Tahun 2004 permintaan motor meningkat menjadi unit. Pada 2005 meningkat lagi menjadi unit. Secara kuantitatif, pertumbuhan sepeda motor di kota Bandung dari Tahun 1997 hingga Tahun 2007 sebesar 52%. Hal ini akan berdampak pada penggunaan jalan. Kepadatan dan kemacetan lalu lintas di kota Bandung tidak lagi akan terelakkan. Padahal sekarang saja, lalu lintas di kota Bandung sudah sangat padat dan berkesan semrawut. Kondisi seperti ini harus segera diantisipasi. Pemkot Bandung harus segera mengaturnya melalui kebijakan- kebijakan yang bisa mengakomodasi kepentingan berbagai pihak secara proporsional. Berdasarkan contoh-contoh di atas, bisa dilihat bahwa paragraf eksposisi dan tulisan argumentasi memiliki beberapa persamaan, antara lain sebagai berikut. Keduanya sama-sama menjelaskan pendapat atau gagasan sama-sama membutuhkan fakta yang bisa disajikan dalam bentuk grafik, peta, angka, diagram, dan sama-sama menggali ide dari pengalaman, pengamatan, dan penelitian. Selain memiliki persamaan, kedua jenis paragraf ini pun memiliki beberapa perbedaan, antara lain sebagai berikut. Tujuan eksposisi hanya menjelaskan atau memaparkan sesuatu sehingga pembaca memperoleh informasi yang jelas tentang sesuatu itu. Tulisan argumentasi bertujuan untuk membuktikan sesuatu kepada pembaca mengenai kebenaran dari sesuatu itu sehingga pembaca mengakui dan merasa yakin akan kebenaran dari sesuatu informasi menggunakan contoh angka atau grafik untuk menjelaskan sesuatu, sedangkan argumentasi untuk membuktikan bahwa pendapat penulis itu pada eksposisi biasanya menegaskan lagi sesuatu yang telah dipaparkan sebelumnya. Penutup pada argumentasi biasanya berupa simpulan. Selanjutnya, mari kita bandingkan lagi dengan contoh tulisan berikut ini! Lalu lintas di kota Bandung semakin padat. Kepadatan ini ditandai dengan semakin banyaknya volume kendaraan di jalanan. Pengguna kendaraan roda dua kini sebanyak unit dan pengguna kendaraan roda empat sebanyak unit. Kepadatan seperti ini sangat rawan akan kecelakaan. Pada Tahun 2006 saja sudah terjadi 212 kasus kecelakaan. Jika kepadatan lalu lintas semakin meningkat, bukan tak mungkin kecelakaan lalu lintas pun akan ikut meningkat pula. Kondisi ini menuntut para pengguna jalan, baik yang berkendaraan maupun tidak berkendaraan untuk mematuhi dan menaati segala aturan tata tertib berlalu lintas dengan penuh tanggung jawab. “Kesadaran tertib berlalu lintas” di antara para pengguna jalan menjadi hal yang mutlak dan tidak bisa ditawar-tawar. Tentu saja, kesadaran ini harus dimulai dari diri kita sendiri. Bukankah, budaya sadar hukum itu akar dari keamanan, ketenteraman, dan kenyamanan? Dari contoh di atas, kita bisa melihat bahwa tulisan persuasi berisi hal- hal yang sifatnya bisa mempengaruhi pembaca. Hal itu bisa berupa ajakan, himbauan, atau seruan untuk melakukan sesuatu. Baca Juga Membuat Karangan Dalam Bahasa Indonesia Dengan pengenalan dan pemahaman akan kelima jenis paragraf di atas, semoga Anda mempunyai bekal untuk menuangkan gagasan ke dalam media tulis. Tentu saja, semua jenis tulisan memiliki karakteristik dan kekhasan masing-masing sesuai dengan keperluannya. Mau menjadi penulis? Cobalah dari yang ringan-ringan! Manfaatkan pengetahuan Anda tentang berbagai jenis tulisan di atas untuk kepentingan tulisan Anda. Selamat mencoba! PARAGRAF YANG BAIK Berdasarkan tujuannya, paragraf dapat dibedakan atas paragraf pembuka, paragraf penghubung, dan paragraf penutup. Paragraf pembuka berperan sebagai pengantar atau pendahuluan sebelum sampai pada inti permasalahan. Oleh sebab itu, paragraf pembuka harus dapat menarik perhatian penghubung berisi inti persoalan. Oleh sebab itu, dari segi kuantitatif biasanya paragraf inilah yang paling penutup berisi simpulan, penegasan, atau harapan dari penulis. Dalam mengembangkan sebuah paragraf terdapat sejumlah persyaratan yang harus dipedomani agar paragraf itu tersusun dengan baik. Paragraf yang baik memiliki kualitas daya-sampai yang tinggi dalam mengusung maksud penulisnya. Hal apa saja yang harus kita perhatikan dalam menyusun dan mengembangkan paragraf? Mari kita ikuti uraian berikut. Paragraf yang baik harus memperhatikan a kesatuan, b kepaduan, dan c kelengkapan, berikut penjelasannya Kesatuan Kohesi Sebuah paragraf dianggap memiliki kesatuan bila semua kalimat yang ada di dalamnya berfokus pada topik atau ide pokok paragraf. Semua kalimat yang membangun paragraf itu saling berkaitan antara satu dengan lainnya membentuk sebuah keutuhan. Jika terdapat satu kalimat saja yang menyimpang dari ide pokoknya, kesatuan paragraf itu akan menjadi rusak. Kalimat yang demikian harus dikeluarkan dari paragraf itu, lalu membangun paragraf baru yang sehaluan dan seide pokok dengannya. Kesatuan dalam paragraf lebih berkaitan dengan muatan isi yang ditandai oleh ketaatan pikiran-pikiran penjelas dalam membantu menjabarkan dan memperjelas ide pokoknya. Mari kita perhatikan contoh berikut! Dokumen-dokumen, keputusan-keputusan, serta surat menyurat yang dikeluarkan pemerintah dan badan-badan kenegaraan lainnya, ditulis dalam bahasa Indonesia 1. Pidato-pidato terutama pidato kenegaraan, ditulis dan diucapkan di dalam bahasa Indonesia 2. Kita memiliki lembaga formal yang mengurusi masalah bahasa 3. Hanya dalam keadaan tertentu, demi kepentingan komunikasi antarbangsa kadang- kadang pidato resmi ditulis dan diucapkan dalam bahasa asing, terutama bahasa Inggris 4. Demikian juga pemakaian bahasa Indonesia oleh masyarakat dalam upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan 5. Dalam pembacaan sepintas, kesatuan paragraf di atas seperti utuh. Namun, jika Anda mencermati kalimat 3, baru kita sadari bahwa kesatuan paragraf itu menjadi rusak gara-gara kehadiran kalimat itu. Kalimat 3 tidak mendukung gagasan pokok yang dibicarakan dalam paragraf tersebut. Pokok pembicaraan paragraf di atas berfokus pada masalah “fungsi bahasa Indonesia” bukan “lembaga yang mengurusi masalah bahasa”. Kepaduan Koherensi Kepaduan dalam sebuah paragraf dititikberatkan pada hubungan antar- kalimat dalam membangun sebuah paragraf. Antara kalimat yang satu dengan kalimat lainnya terjalin dengan padu. Jika kesatuan berorientasi pada gagasan pokok, kepaduan lebih berorientasi pada struktur dan sarana kebahasaannya. Oleh karena itu, sarana-sarana kebahasaan ini sering kali dijadikan indikator untuk menentukan kepaduan-ketidakpaduan sebuah paragraf. Kepaduan koherensi dalam paragraf dapat dibangun dengan memperhatikan unsur kebahasaan, penguraian isi paragraf. Sarana kebahasaan yang dapat membingkai kepaduan paragraf adalah pemakaian repetisi atau pengulangan kata kuncikata ganti kata ganti orang ia, dia mereka, dll. dan kata ganti tunjuk ini, itu, hal ini, hal itu, tersebut, dllkata transisi konjungsi intra kalimat dan interkalimat, danparalelisme. Mari kita lihat contoh paragraf berikut! Mi telah lama dikenal dan dikembangkan oleh masyarakat Cina dan Jepang sejak 5000 tahun yang lalu 1. Bangsa Asia, khususnya masyarakat Indonesia telah menganggap mi sebagai salah satu makanan pokok 2. Berdasarkan jenisnya, mi digolongkan menjadi tiga macam, yaitu mi basah, mi kering, dan mi instan 3. Di Indonesia, mi instan merupakan salah satu jenis mi yang populer 4. Rasanya yang lezat serta proses penyajian yang mudah dan cepat membuat mi instan digemari dan berpotensi besar sebagai salah satu bahan makanan substitusi parsial bagi makanan pokok beras 5. Kepaduan paragraf di atas dibangun oleh pemakaian repetisi kata kunci yang menjadi ide pokok paragraf tersebut. Perhatikan penggunaan kata “mi” yang senantiasa hadir dalam setiap kalimat. Pengulang-ngulangan kata tersebut yang muncul dalam setiap kalimat menjadi pembingkai bagi kepaduan paragraf tersebut. Coba Anda bandingkan dengan contoh berikut! Komunikasi dalam sebuah organisasi tak ubahnya dengan urat nadi pada tubuh manusia. Dia bisa berdenyut normal, atau mungkin malah sebaliknya. Apabila ia berdenyut dengan normal, pertanda bahwa organisasi itu hidup. Sebaliknya, apabila ia tidak berdenyut sama sekali, maka ajal telah menjemput keberadaan organisasi itu. Dengan demikian, nyatalah bahwa komunikasi itu merupakan kekuatan utama dalam membangun organisasi, karena komunikasi turut menentukan hidup-matinya sebuah organisasi. Pada contoh paragraf di atas, kepaduan paragraf dibangun oleh beberapa sarana kebahasaan. Kadang-kadang menggunakan repetisi, kata ganti, bahkan kata transisi konjungsi. Silakan Anda cermati kata-kata yang bercetak tebal! Kepaduan paragraf juga dapat dilihat dari proses penguraian isi paragraf. Penguraian isi paragraf dapat dilakukan dengan mempertimbangkan urutan kronologis mengikuti alur urutan waktuurutan logis mengikuti alur hubungan sebab-akibat, akibat-sebab, khusus-umum, dan atau ruang spasialurutan prosesurutan sudut pandang Mari kita lihat contoh-contoh paragraf berikut! Kasus malapraktik yang dilakukan tim medis di rumah sakit atau di tempat-tempat praktik cenderung meningkat. Terbukti, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, khususnya Dirjen Pelayanan Medik belakangan ini banyak menghadapi gugatan malapraktik. Setidaknya 206 kasus dugaan malapraktik masuk dalam daftar ‘waiting list’ yang harus diselesaikan LBH Depkes RI. Sebagian besar gugatan tersebut digulirkan oleh pasien keluarga miskin. Dari segi kepaduan, paragraf di atas menunjukkan keutuhan. Dengan cara urutan logis, yakni dengan memberikan tambahan penjelasan atas ide pokoknya dalam alur umum-khusus deduktif, paragraf tersebut menjadi lebih jelas dan mudah dipahami. Demikian juga dengan contoh paragraf berikut ini. Bangsa Yunani telah mengenal magnet lebih dari tahun yang lalu, ketika meneliti sejenis batu yang dapat menarik besi kecil. Seorang doktor Inggris yang juga salah satu perintis penelitian magnet, William Gilbert mengemukakan bahwa bumi itu sendiri adalah sebuah magnet raksasa. Magnet merupakan benda yang sangat penting dalam elektromagnet. Sebuah elektromagnet raksasa di National Magnet Laboratory Amerika Serikat menghasilkan efek panas yang luar biasa. Untuk mendinginkannya dibutuhkan pendingin 9000 liter setiap menitnya. Pokok pembicaraan paragraf di atas ialah tentang magnet. Ide pokok tersebut lalu diperjelas dengan ide-ide penjelas mengenai magnet dari berbagai sudut pandang. Dengan cara seperti itu, kesatuan kekohesifan paragraf menjadi terbangun. Sarana-sarana kebahasaan yang membingkai kesatuan paragraf ini, berdampak pula pada kepaduan isinya kekoherensian. Kelengkapan Sebuah paragraf dikatakan lengkap jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup menunjang kalimat inti. Sebaliknya, paragraf dikatakan tidak lengkap bila tidak dikembangkan dengan baik. Paragraf yang miskin dengan ide-ide atau kalimat-kalimat penjelas menunjukkan ketidaklengkapan. TEKNIK DAN POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF Dalam mengembangkan sebuah paragraf, ada beberapa teknik yang dapat digunakan. Teknik-teknik dimaksud adalah sebagai berikut ini. Secara alamiah Dalam pola pengembangan ini, penulis menggunakan pola yang sudah ada pada objek yang dibicarakan. Pola ini mengikuti susunan logis objek yang ditulis. Ada dua macam urutan logis dalam pola pengembangan ini, yakni urutan spasial yang membawa pembaca dari satu titik ke titik berikutnya dalam suatu ruang dan urutan waktu yang menggambarkan proses terjadinya suatu peristiwa. Mari kita lihat contoh berikut ini. W. S. Rendra merupakan salah seorang penyair penting di Indonesia bahkan di dunia. Sajak-sajaknya yang menarik perhatian mulai diumumkan dalam majalah-majalah di Solo dan Jakarta sekitar tahun 1954. Sejak saat itu sajak-sajaknya terus mengalir. Berbeda dari sajak-sajak Indonesia ketika itu yang kebanyakan berupa lirika, sajak-sajak Rendra kebanyakan berupa epika. “Ballada Orang-orang Tercinta” 1957 adalah buku kumpulan sajaknya yang pertama. Pada tahun itu juga ia mendapat Hadiah Sastra Nasional dari Badan Musyawarat Kebudayaan Nasional BKMN sebagai salah satu penyair terbaik tahun 1955-1956 Sajak-sajak Sepatu Tua, 2003. Pada contoh paragraf di atas peristiwa-peristiwa digambarkan secara kronologis. Klimaks dan Antiklimaks Pada pola pengembangan ini gagasan utama mula-mula diperinci dengan sebuah gagasan bawahan yang dianggap paling rendah kedudukannya. Kemudian berangsur naik ke gagasan lain yang lebih tinggi kedudukan atau kepentingannya dari gagasan penjelas sebelumnya. Demikian seterusnya, penjelasan diberikan dengan mengikuti pola urutan kedudukan atau kepentingan yang terendah atau terkecil hingga ke gagasan penjelas yang paling tinggi. Mari kita lihat contoh di bawah ini! Bentuk traktor mengalami perkembangan dari zaman ke zaman sesuai dengan kemajuan teknologi yang dicapai umat manusia. Pada waktu mesin uap baru jaya-jayanya, ada traktor yang dijalankan dengan mesin uap. Pada waktu tank menjadi pusat perhatian orang, traktor pun ikut-ikutan diberi model seperti tank. Keturunan traktor model tank ini sampai sekarang masih dipergunakan orang, yaitu traktor yang memakai roda rantai. Traktor semacam ini adalah hasil perusahaan Caterpillar, Ford pun tidak ketinggalan dalam pembuatan traktor dan alat-alat pertanian lainnya. Jepang pun tidak kalah saing dalam bidang ini. Produk Jepang yang khas di Indonesia terkenal dengan nama “padi traktor” yang bentuknya sudah mengalami perubahan dari model-model sebelumnya Keraf, 1980 dalam Akhadiah, 160. Gagasan utama paragraf di atas adalah “bentuk traktor dari zaman ke zaman”. Gagasan tersebut dikembangkan dengan mengikuti pola urut klimaks. Gagasan-gagasan pendukungnya tercermin dari penjelasan tentang traktor uap, traktor roda rantai, traktor buatan Ford, traktor Jepang. Bentuk-bentuk traktor yang dijelaskan dalam paragraf di atas mengikuti pola klimaks. Secara kronologis, penulis memerinci bentuk traktor yang paling tua hingga yang terkini. Variasi lain dapat dilakukan dengan pola urut antiklimaks. Penulis memulai gagasannya dari gagasan yang paling tinggi kedudukan kepentingannya, lalu menurun hingga sampai ke gagasan yang paling rendah. Umum-Khusus Deduktif dan Khusus-Umum Induktif Pola pengembangan umum-khusus deduktif adalah pola pengembangan paragraf yang diawali dengan pernyataan yang bersifat umum atau bersifat generalisasi, lalu diikuti oleh penjelasan-penjelasan yang bersifat khusus. Gagasan utama pola deduktif ini diletakkan di bagian awal paragraf. Silakan Anda cermati contoh berikut ini! Masa kecil merupakan masa terindah dalam hidupku. Setiap minggu, ayah selalu mengajak aku dan kakak-kakakku pergi berjalan- jalan. Kami tidak selalu pergi ke tempat-tempat yang jauh. Terkadang kami hanya pergi ke taman dekat rumah. Kami pergi ke sana hanya untuk sekedar bermain. Kakak-kakakku asyik bermain layang-layang, sedangkan aku dan ayahku hanya berlari-lari di sekeliling mereka, mencoba mengejar layang-layang yang sudah terbang tinggi. Beberapa saat kemudian, kami akan terbahak-bahak menertawakan kekonyolan aku dan ayahku. Pada contoh paragraf tersebut, gagasan utama terdapat pada awal paragraf, yakni “masa kecil merupakan masa yang paling indah”. Keindahan tentang masa kecil itu, lalu diikuti oleh penjelasan-penjelasan yang mendukung ide utamanya. Coba saja simak tentang acara rutin mingguan si tokoh aku yang suka jalan-jalan dengan anggota keluarga lain, bermain-main, berlari-lari, tertawa-tawa, dan lain-lain. Pola pengembangan khusus-umum induktif adalah kebalikan dari pola pengembangan umum-khusus. Pada pola ini gagasan utama terdapat di akhir paragraf. Perhatikan contoh berikut ini! Dari mana datangnya pelangi pikiran? Kilasan warna, keanggunan, dan keindahan yang sangat benderang menerangi kehidupan kita? Otak telah dianalisis dan dipetakan, dibedah dan diselidiki, diwarnai dan difoto. Pengetahuan tentang banyaknya hubungan listrik dan reaksi kimia di dalam otak telah meningkat secara luar biasa. Namun, interaksi-interaksi unik yang mengisi pikiran kita tersebut tetap menjadi misteri. Walaupun kita telah memahami proses menuju pelangi, menuju kreativitas, otak tetaplah sangat rumit sehingga mungkin kita tak akan pernah benar-benar dapat memahami cara kerjanya Joyce Wycoff, 2004. Pola pengembangan paragraf juga ditentukan oleh fungsi paragraf tersebut dalam sebuah tulisan. Ada paragraf yang berfungsi untuk menjelaskan, membandingkan, mempertentangkan, menggambarkan, atau memperdebatkan. Perhatikanlah macam-macam fungsi paragraf berikut ini. Pola Pengembangan dengan Perbandingan dan Pertentangan Perbandingan dan pertentangan digunakan untuk memperjelas sebuah paparan atau gagasan tertentu. Gagasan utama diperjelas dengan uraian yang memperlihatkan perbandingan-perbandingan. Gagasan pendukung yang satu diperbandingkan atau dipertentangkan dengan gagasan pendukung lainnya. Perhatikanlah contoh berikut ini! Jennifer Lopez adalah salah satu selebritis dunia yang seringkali bergonta-ganti kekasih. Namun setiap kali berganti kekasih, ia selalu memilih kekasih yang berbeda tipe, baik dari segi fisik maupun kepribadiannya. Ben Afflek adalah pacar terlamanya. Ben merupakan selebritis yang digandrungi wanita karena ketampanannya. Belahan dagunya menjadi salah satu daya tariknya. Tak hanya itu, badannya yang tegap dan kepribadiannya yang keras pun menjadi daya tarik tersendiri. Mungkin karena itu pulalah J-Lo bersedia bertunangan dengannya. Tapi setelah beberapa tahun menjalin hubungan, J-Lo memutuskan berpisah dengannya dan memilih menjalin hubungan dengan Marc Anthony. Bila dibandingkan dengan Ben, Marc memang berbeda. Bila daya tarik Ben adalah badan tegapnya, maka Marc memiliki suara emas sebagai daya pikat. Mungkin karena itu pulalah, J-Lo bersedia mengikat janji seumur hidup dengan Marc. Pola Pengembangan Analogi Analogi biasanya digunakan untuk membandingkan sesuatu yang sudah dikenal umum dengan sesuatu yang belum atau kurang dikenal umum. Analogi bertujuan untuk memperjelas hal atau sesuatu yang belum atau kurang dikenal itu. Mari kita lihat contoh berikut ini. Filsafat dapat diibaratkan sebagai pasukan marinir yang merebut pantai untuk pendaratan infantri. Pasukan infantri ini diibaratkan sebagai ilmu pengetahuan yang di antaranya terdapat ilmu. Filsafatlah yang memenangkan tempat berpijak bagi kegiatan keilmuan. Setelah itu ilmulah yang membelah gunung dan merambat hutan, menyempurnakan kemenangan ini menjadi pengetahuan yang dapat diandalkan. Filsafat menyerahkan daerah yang sudah dimenangkan itu kepada pengetahuan-pengetahuan lainnya. Setelah penyerahan dilakukan, maka filsafat pun pergi kembali menjelajah laut lepas, berspekulasi dan meneratas Akhadiah, 1995. Dalam contoh di atas, filsafat dianalogikan sebagai pasukan marinir yang merebut pantai untuk pendaratan infantri. Pasukan infantri dianalogikan sebagai ilmu pengetahuan. Dengan analogi ini kita dapat melihat kedudukan filsafat dan ilmu. Pola Pengembangan Contoh-contoh Sebuah gagasan yang terlalu umum sifatnya memerlukan ilustrasi- ilustrasi yang konkret sehingga dapat dipahami oleh pembaca. Untuk ilustrasi terhadap gagasan-gagasan yang umum itu sering dipergunakan contoh- contoh konkret. Coba Anda cermati paragraf berikut ini! Penanggulangan masalah sampah telah sampai pada tahap yang menggembirakan. Hal itu terjadi karena hampir setiap warga kini “sadar buang sampah”. Mereka tidak hanya membuang sampah pada tempatnya saja, tapi juga sudah membuang sampah pada tempatnya berdasarkan jenis sampahnya. Mereka telah bisa membedakan mana sampah organik dan anorganik. Sampak organik adalah sampah yang bisa mengurai sendiri, misalnya seperti kertas, daun, dan sisa buah- buahan. Sampah anorganik adalah sampah yang tidak bisa mengurai sendiri, misalnya seperti sampah plastik atau kaleng. Pola Pengembangan Sebab-Akibat Pengembangan sebuah paragraf dapat pula dinyatakan dengan mempergunakan sebab-akibat sebagai dasar. Dalam hal ini sebab bisa bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai perincian pengembangannya. Tetapi dapat juga dibalik, akibat dijadikan gagasan utama, sedangkan sebab dijadikan perinciannya. Perhatikanlah dengan baik contoh berikut ini. Gunung Merapi kembali menunjukkan keperkasaannya. Hal ini sempat menggegerkan penduduk. Penduduk sekitarnya serta daerah lain cukup repot dibuatnya. Debu gunung Merapi yang cukup tebal menyelimuti beberapa daerah, menyebabkan terhentinya berbagai kegiatan penduduk, dari mulai kegiatan perekonomian hingga pendidikan. Itulah gunung berapi, jika dia beraksi kita tak bisa melawan. Pola Pengembangan Definisi luas Yang dimaksud dengan definisi luas dalam pengembangan sebuah paragraf adalah usaha penulis untuk memberikan keterangan atau arti terhadap sebuah istilah atau suatu hal melalui penjelasan-penjelasan yang bersifat definitif. Untuk lebih jelasnya, mari kita lihat contoh berikut ini. Apresiasi sastra adalah kegiatan menggauli cipta sastra dengan sungguh-sungguh hingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran kritis, kepekaan perasaan yang baik terhadap cipta sastra. Kegiatan apresiasi sastra dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cara langsung dan cara tidak langsung. Kegiatan apresiasi sastra dengan cara langsung artinya kita langsung berhubungan dengan karya sastra itu, misalnya dengan langsung membaca puisi, cerpen, atau drama. Kegiatan apresiasi sastra dengan cara tidak langsung artinya kita tidak berhubungan langsung dengan karya sastra, misalnya kegiatan mempelajari teori sastra, mempelajari esai dan kritik sastra, dan mempelajari sejarah sastra S. Effendi, 2002. Contoh di atas memperlihatkan penjelasan tentang apa itu “apresiasi sastra” dan “bagaimana cara melakukannya”. Dengan penjelasan ini, diharapkan pembaca memahami konsep apresiasi sastra. Klasifikasi Yang dimaksud dengan klasifikasi adalah sebuah proses untuk mengelompokkan hal-hal yang dianggap mempunyai kesamaan-kesamaan tertentu. Sebab itu klasifikasi bekerja dua arah yang berlawanan, yaitu pertama, mempersatukan satuan-satuan ke dalam suatu kelompok, dan kedua, memisahkan kesatuan tadi dari kelompok yang lain. Perhatikanlah contoh berikut ini. Dalam tulis-menulis, dituntut beberapa kemampuan antara lain kemampuan yang berhubungan dengan kebahasaan dan kemampuan pengembangan atau penyajian. Yang termasuk kemampuan kebahasaan adalah kemampuan menerapkan ejaan, pungtuasi, kosakata, diksi, dan kalimat. Sedangkan yang dimaksud dengan kemampuan pengembangan ialah kemampuan penataan paragraf, kemampuan membedakan pokok bahasan, subpokok bahasan, dan kemampuan membagi pokok bahasan dalam urutan yang sistematik Akhadiah, 1995. Begitulah uraian sekilas mengenai pengembangan paragraf. Apakah Anda mendapat kesulitan memahami uraian di atas? Mudah, kan? Bila ada yang belum dipahami, cobalah Anda baca sekali lagi. Bila sudah dimengerti, silakan mengukur kemampuan Anda dengan mengerjakan latihan berikut ini. Rangkuman Pengembangan Paragraf Dalam Bahasa Indonesia Sebuah paragraf mengandung satu gagasan utama dan satu atau lebih gagasan penjelas. Kedua gagasan ini saling mendukung dan saling berkaitan erat. Paragraf bisa dibedakan berdasarkan tujuannya, yakni paragraf pembuka, paragraf penghubung, dan paragraf penutup. Paragraf yang baik memenuhi tiga persyaratan berikut kepaduan kohesi, koherensi koherensi, dan kelengkapan. Kohesi berkaitan dengan keutuhan isi gagasannya. Koherensi berkaitan dengan kepaduan jalinan kalimat-kalimatnya. Kelengkapan berkaitan dengan keutuhan dan kelengkapan informasinya. Sebuah paragraf dapat dikembangkan dengan berbagai teknik pengembangan, yakni secara alamiah, klimaks-antiklimaks atau kebalikannya, dan umum-khusus atau kebalikannya. Paragraf juga bisa dikembangkan berdasarkan fungsinya, yakni dengan pola pengembangan perbandingan dan pertentangan, analogi, contoh-contoh, sebab-akibat, definisi luas, dan klasifikasi. Referensi Yeti Mulyati,dkk. 2021. Bahasa Indonesia. Tanggerang Selatan Penerbit Universitas Terbuka. Hal Pengembangan Paragraf Dalam Bahasa Indonesia Pengembangan Paragraf Dalam Bahasa Indonesia Pengembangan Paragraf Dalam Bahasa Indonesia Pengembangan Paragraf Dalam Bahasa Indonesia Pengembangan Paragraf Dalam Bahasa Indonesia Pengembangan Paragraf Dalam Bahasa Indonesia Pengembangan Paragraf Dalam Bahasa Indonesia
BABV PENGEMBANGAN GAGASAN DALAM PARAGRAF. KOMPETENSI YANG INGIN DICAPAI MELALUI BAB V INI: • Mahasiswa mampu mamahami unsur dan syarat-syarat dalam mengembangkan suatu gagasan, baik yang berpola logis (deduksi, induksi, campuran) maupun kronologis (urutan ruang dan waktu), • Mahasiswa mampu mengembangkan suatu gagasan ke dalam paragraf. PARAGRAF ADALAH BENTUK MINIATUR SUATU KARANGAN
PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah atas segala kemampuan rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelasaikan Tugas Makalah yang berjudul " PARAGRAF " pada mata kuliah Bahasa Indonesia. Kehidupan yang layak dan sejahtera merupakan hal yang sangat wajar dan diinginkan oleh setiap masyarakat, mereka selalu berusaha mencarinya dan tak jarang menggunakan cara – cara yang tidak semestinya dan bisa berakibat buruk. Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, serta tak lupa sholawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad Swt atas petunjuk dan risalahNya, yang telah membawa zaman kegelaapan ke zaman terang benderang, dan atas doa restu dan dorongan dari berbagai pihak-pihak yang telah membantu saya memberikan referensi dalam pembuatan makalah ini. Terutama kepada search engine google yang ikut berperan besar dalam pembuatan makalah ini. Saya dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu saya sangat menghargai akan saran dan kritik untuk membangun makalah ini lebih baik lagi. Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga melalui makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Bekasi, 3 November 2012 Guntur Lelono Prasetyo
Mengutipdari Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung, pola pengembangan paragraf merupakan cara penulis untuk mengembangkan pola pikiran dalam suatu paragraf. Pengembangan pola pikiran ini bisa dilakukan dengan mengembangkan kalimat topik ke dalam berbagai kalimat penjelas yang ada dalam paragraf.
Keseleo suatu cara berlatih mengembangkan paragraf dapat dilakukan dengan membentuk kerangka paragraf dulu sebelum menulis paragraf itu. Andai contoh dapat dilihat paparan di dasar ini. Susuk paragraf Gagasan pokok Keindahan pan-ji-panji di Tawangmangu bertambah surut Gagasan pununjang orang telah mengingkari barang apa-galanya rimba, sawah, dan ladang tertendang pohon-pohon enggak terserah pun cerocok rente sudah diganti gedung-gedung mewah dibangun Ekspansi paragraf Bernostalgia tentang indahnya alam di Tawangmangu sahaja akan menimbulkan kekecewaan saja. Dalam kurun waktu 25 tahun, dinamika sukma manusia telah meniadakan segala apa-galanya. Hutan, sawah, dan ladang telah tergusur oleh beraneka rupa bentuk gedung. Ranting dan simpang pohon telah bertukar dengan jeruji besi. Pagar tanaman dan bunga yang dulu bermekaran dengan indahnya telah diterjang tembok beton yang kokoh. Gangguan-bencana dolok telah menghadirkan konstruksi plaza megah nan menelan biaya trilyunan yen. Persebaran modernisasi dengan angkuhnya sudah menggagahi keserasian dan indahnya alam ini. Secara ringkas, pengembangan paragraf dapat dilakukan dengan mencamkan hal-hal susunlah kalimat topik dengan baik dan pas jangan terlalu spesifik sehingga sulit dikembangkan, jangan pula terlalu luas sehingga memerlukan penjelasan nan panjang gempal.Kedua, tempatkanlah kalimat topik tersebut internal posisi yang menyolok dan jelas n domestik sebuah dukunglah kalimat topik tersebut dengan detail-detail/ prediksi-taksiran yang introduksi-pengenalan transisi, frase, dan radas lain di privat dan di antara gugus kalimat. Terserah beberapa teknik prinsip meluaskan paragraf yang dapat dilakukan. Teknik-teknik tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut. Secara Saintifik Dalam teknik ini penulis sekedar menggunakan eksemplar yang sudah ada plong objek/kejadian yang dibicarakan. Susunan logis ini mengenal dua macam urutan, yaitu a urutan ruang spasial yang mengirimkan pembaca dari satu bintik ke noktah berikutnya nan berdekatan internal sebuah pangsa. Misalnya gambaran berbunga depan ke pinggul, dari luar ke dalam, dari sumber akar ke atas, berasal kanan ke kiri dan sebagainya; b urutan waktu kronologis yang mengilustrasikan pujuk terjadinya kejadian, polah, maupun tindakan. Untuk lebih jelasnya perhatikan hipotetis berikut ini. a elus pangsa Bangunan itu terbagi privat empat ruang. Pada ruang permulaan yang sering disebut denganbangsal srimanganti, terdapat dua pasang kursi kayu ukiran Jepara. Ruangan ini pelahap digunakan Adipati Sindungriwut untuk menerima pelawat kadipaten. Di sebelah kiri bangsal srimanganti, terwalak ruangan khusus lakukan menyimpan benda-benda pusaka kadipaten dan cendera ain dari kadipaten-kadipaten tidak. Ruangan ini tertutup rapat dan selalu dijaga oleh kesatria-kosen tersortir Kadipaten Ranggenah. Rubrik bekas menyimpan benda-benda pusaka dan cendera indra penglihatan ini selalu disebutkundalini mesem. Taksir jauh di sebelah kanan pangsa kundalini mesem terdapat sebuah ruangan yang senantiasa menyebarkan aroma dupa. Ruang ini disebutira pamujan karena di wadah inilah Sang Adipati belalah mengadakan upacara dan kebaktian. Beberapa meter berusul ruang pamujan terdapat ruangan katai dengan sebuah tempayan lautan di tengahnya. Ruangan ini sering disebut denganruang reresik, karena kolom ini selalu digunakan untuk membersihkan diri Sang Adipati sebelum ikut ke ruang pamujan . b urutan waktu Menendang bola dengan sepatu mentah dikenalnya sekitar tahun 1977, saat ia yunior lulus berpunca STM Negeri 3 jurusan teknik elektro. Yang pertama kali melatihnya adalah klub Halilintar. Dari sini pretasinya terus menanjak hingga kemudian ia dapat bergabung dengan klub Pelita Jaya hingga masa ini. Tahun 1984 ia persaudaraan dipanggil kerjakan memperintim PSSI ke Merdeka Games di Malaysia. Masa ia dipanggil sekali lagi buat turnamen di Brunei tahun 1985, dia gagal memenuhinya karena kakinya cedera. Klimaks dan Antiklimaks Gagasan utama permulaan dirinci dengan sebuah gagasan bawahan yang dianggap minimum rendah kedudukannya. Kemudian berangsur-angsur dengan gagasan lain sebatas gagasan yang paling panjang kursi/kepentingannya. Kamil berikut kiranya bisa memperjelas uraian ini. Bentuk traktor mengalami perkembangan dari jaman ke jaman seiring dengan keberhasilan tehnologi nan dicapai umat manusia. Pada waktu mesin uap baru jaya-jayanya, cak semau traktor nan dijalankan dengan mesin uap. Pada waktu tank menjadi pusat perhatian makhluk, traktor sekali lagi turut-sertaan diberi pola sebagaimana tank. Baka traktor model tank ini setakat sekarang masih dipergunakan orang, yakni traktor yang mengaryakan roda kalung. Traktor begini adalah hasil perusahaan Carterpillar. Di samping Carterpillar, Ford juga tidak tunggakan dalam pembuatan traktor dan instrumen-alat pertanian lainnya. Jepang lagi enggak mau kalah bersaing kerumahtanggaan bidang ini. Barang Jepang yang solo di Indonesia populer dengan merek padi traktor yang bentuknya sudah mengalami perubahan dari model-model sebelumnya. Pikiran utama pecah paragraf di atas adalah “rajah traktor mengalami kronologi pecah zaman ke zaman”. Pikiran terdahulu itu kemudian dirinci dengan gagasan-gagasan traktor yang dijalankan dengan mesin uap, traktor yang memakai roda rantai, traktor artifisial Ford, dan traktor buatan Jepang. Variasi dari klimaks ialah antiklimaks. Pengembangan dengan antiklimaks dilakukan dengan cara menguraikan gagasan dari yang paling tinggi kedudukannya, kemudian perlahan-lahan menurun ke gagasan bukan yang lebih cacat. Umum – Khusus & Khusus – Publik deduktif & indiktif Cara pengungkapan paragraf yang paling kecil banyak digunakan yakni cara deduktif dan induktif. Berikut ini secara urut akan disajikan ideal paragraf yang dikembangkan dengan pendirian deduktif dan induktif. 1 Salah satu kedudukan bahasa Indonesia adalah misal bahasa nasional . Kedudukan ini dimiliki sejak dicetuskannya Sumpah Perjaka sreg tanggal 28 Oktober 1928. Kedudukan ini mungkinkan oleh kenyataan bahwa bahasa Melayu yang mendasari bahasa Indonesia sudah lalu menjadilingua franca selama berabad-abad di seluruh tanah air kita. Hal ini ditunjang kembali makanya faktor tidak terjadinya persaingan bahasa, maksudnya persaingan bahasa kewedanan yang satu dengan bahasa daerah nan lain untuk mencapai kedudukannya bak bahasa nasional. 2 Dokumen-salinan dan keputusan-keputusan serta surat menyurat nan dikeluarkan pemerintah dan badan-badan kenegaraan lainnya ditulis intern bahasa Indonesia. Pidato-pidato, terutama pidato kenegaraan, ditulis dan diucapkan dengan bahasa Indonesia. Tetapi dalam keadaan tertentu , demi arti antarbangsa kadang-kadang ceramah sahih ditulis dan diucapkan dalam bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Demikian pula pemakaian bahasa Indoensia oleh umum dalam seremoni, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan .Dengan alas kata tidak, komunikasi timbal balik antara pemerintah dengan awam berlangsung dengan menggunakan bahasa Indonesia. Rang pengembangan paragraf sekali lagi ditentukan oleh fungsi paragraf tersebut privat sebuah karangan maupun referensi. Ada paragraf yang berfungsi cak bagi menjelaskan, membandingkan, memperbalahkan, menggambarkan, atau memasalahkan. Berikut ini akan dipaparkan bentuk-tulangtulangan peluasan gugus kalimat bersendikanfungsinya dalam satu karangan. Perbandingan dan Pertempuran Untuk menambah kejelasan sebuah gambaran, sesekali panitera berusaha membandingkan alias mempertentangkan. Dalam peristiwa ini penyadur berusaha menunjukkan paralelisme dan berbedaan antara dua hal. Syarat perbandingan/persangkalan adalah dua keadaan yang tingkatannya setolok dan kedua kejadian itu memiliki persamaan berbarengan perbedaan. Contoh berikut ini kiranya dapat memperjelas uraian di atas. Aji Elizabeth tidak begitu terkesan dengan mode, hanya besar perut berusaha tampil di wajah umum seperti barang apa yang diharapkan rakyatnya. Ke luar kota paling suka mengenakan pakaian yang praktis. Ia menyenangi topi dan scraf. Lain halnya dengan Margareth Thacher. Sejak menjadi pengarah partai konservatif, ia melembutkan tendensi berpakaian dan rambutnya. Kamu membeli pakaian sekalian dua siapa setahun. Ia kian cenderung berbelanja ke bekas yang agak murah. Sira hanya mengaryakan kulah-kulah ke pernikahan , ke pemakaman, ke upacara lazim misalnya ke parlemen . Analogi Analogi biasanya digunakan buat membandingkan sesuatu yang sudah dikenal umum dengan hal yang belum dikenal. Kias ini dimaksudkan lakukan menjelaskan situasi yang kurang dikenal tersebut. Berikut ini akan disajikan contoh paragraf yang dikembangkan dengan cara analogi. Di n domestik contoh berikut ini panitera ingin mengklarifikasi perbedaan metafisika dengan ilmu. Filsafat bisa diibaratkan andai pasukan marinir yang merebut pantai buat mendaratkan pasukan infantri. Bala infasntri ini diibaratkan sebagai mantra pengetahuan yang diantaranya terwalak ilmu. Filsafatlah yang memenangkan palagan berpatokan bagi kegiatan keilmuan. Setelah itu ilmulah nan membelah argo dan merambah pangan, menyempurnakan kemenangan ini menjadi pengetahuan yang boleh diandalkan. Metafisika menyerahkan daerah nan sudah dimenangkan itu kepada pengetahuan-pengetahuan lainnya. Setelah pemasukan dilakukan, maka makulat pun pergiu kembali bertualang laut lepas, berspekulasi dan meneratas . Contoh-contoh Sebuah penyamarataan yang sesak umum sifatnya agar boleh memberikan penjelasan kepada pembaca, sesekali memerlukan konseptual-sempurna yang konkrit. Berikut ini akan disajikan contoh sebuah paragraf nan dikembangkan dengan contoh-cermin. Kalimat topik contoh berikut ini mengandung gagasan anak kunci adapun usaha pemerintah dalam mencari ketertinggalan desa., dijelaskan dengan sejumlah contoh, yaitu ABRI turut desa, mahasiswa ber-KKN, harian ikut desa, dan kemungkinan-kemungkinan lain. Dalam gambar mencari ketertinggalan desa baik n domestik meres pembangunan maupun dalam bidang informasi, berbagai macam usaha telah dilakukan oleh pemerintah. ABRI masuk desa sudah lama kita kenal. Risikonya pun tidak mengecewakan, seperti perombakan perkembangan, pembuatan jeti, pemugaran kampung, dan tidak sebagainya. Arketipe lain adalah KKN yang dilaksanakan oleh mahasiswa. Hasil-hasil yang positif telah sekali lagi dinikmati maka itu desa yang bersangkutan, misalnya peningkatan pengetahuan publik, penumpasan buta huruf, perbaikan dalam latar kesehatan dan gizi, dan lain-lain. Pengunci-penghabisan ini harian juga diusahakan masuk desa, walaupun hasilnya masih belum kelihatan. Bisa jadi terlazim pun dipikirkan program selanjutnya, misalnya bahasa Indonesia masuk desa, beskal masuk desa, elektrik masuk desa, dan sebagainya . Sebab – Akibat Hubungan kalimat privat sebuah paragraf dapat berbentuk sebab akibat. Dalam situasi ini sebab bisa berfungsi andai pikiran terdahulu, dan akibat umpama pikiran penjelas; atau sebaliknya. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut Urut-urutan Jendral Sudirman akhir-akhir ini kembali macet dan semrawut. Kian dari secebis jalan media kembali tersita maka itu kegiatan pedagang kaki panca. Untuk mengatasinya, pemerintah daerah akan memasang pagar pemisah antara kronologi kendaraan dengan trotoar. Cerocok ini juga berfungsi ibarat had pemuatan kemah pedagang kaki lima tempat mereka diizinkan berlepau. Pemuatan pagar ini terdesak dilakukan mengingat pelanggaran pedagang trotoar di lokasi itu sudah sangat keterlaluan, sehingga menimbulkan kemacetan lalu lintas. Definisi Luas Bagi memberikan batasan tentang sesuatu, kadang kala penulis terdesak mengklarifikasi dengan bilang kalimat atau malah beberapa paragraf. Berikut ini akan disajikan contoh ekspansi paragraf yang berfungsi mengklarifikasi apa yang dimaksud dengan pompa hidran, bagaimana cara kerjanya, dan bagian-bagian dari pompa tersebut.. Pompa hidran Hydraulicran merupakan sejelis pompa yang dapat berkarya secara kontinue tanpa menunggangi bahan bakar atau energi tambahan dari luar. Pompa ini bekerja dengan memanfaatkan tenaga aliran air yang berasal berpunca sumber air, dan mengalirkan sebagian air tersebut ke tempat yang kian panjang. Bagian utama sistem ini ialah pompa pemasukan, katub limbah, katub pengantar, katup awan, ruang mega , dan pipa pengeluaran. Pada dasarnya air bisa dipompakan karena adanya perubahan energi kinetis air jatuh, yang menimbulkan tenaga nan cukup jenjang dalam pangsa mega, sehingga sanggup mengangkat dan mengalirkan air ke wadah yang kian tangga permukaannya. Desain katub limbah dan katub penyetoran dibuat sedemikian rupa sehingga bisa berfungsi bergantian . Klasifikasi Dalam peluasan paragraf, kadang-kadang kita mengklasifikasikan peristiwa-hal yang n kepunyaan paralelisme. Penggolongan ini biasanya dirinci lebih lanjut ke dalam kelompok-kerubungan yang lebih kecil. Berikut ini akan disajikan contoh pengembangan paragraf dengan pendirian mengelompokkan. Dalam karang-mengarang atau tulis-menulis, dituntut beberapa kemampuan antara lain kemampuan nan berhubungan dengan kebahasaan dan kemampuan pengembangan atau penyajian. Yang tertulis kemampuan kebahasaan adalah kemampuan menerapkan ejaan, pungtuasi, kosa pengenalan, diksi, dan kalimat. Sedangkan yang dimaksud dengan kemampuan ekspansi merupakan kemampuan menata paragraf, kemampuan membedakan ki akal bahasan, subpokok bahasan, dan kemampuan membagi rahasia bahasan dalam urutan yang sistematik. Diadopsi berpokok
Fungsiparagraf adalah untuk mengembangkan gagasan pokok tersebut. Untuk itu, di dalam pengembangannya, uraian-uraian dalam sebuah paragraf tidak boleh menyimpang dari gagasan pokok tersebut. Salah satu cara berlatih mengembangkan paragraf dapat dilakukan dengan membuat kerangka paragraf dahulu sebelum menulis paragraf itu. Ada beberapa
Paragraf Ineratif – Pengertian, Ciri, Syarat, Jenis Dan Contoh – – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai paragraf ineratif yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian, ciri dan contoh, nah agar lebih dapat memahami dan dimengerti simak ulasan selengkapnya dibawah ini. Definisi Paragraf Paragraf merupakan suatu karangan yang paling singkat. Dengan adanya paragraf, kita dapat membedakan suatu gagasan dimulai dan diakhiri. Kita akan merasa kesulitan membaca suatu tulisan atau buku jika tidak ada suatu paragraf. Oleh sebab itu, kita perlu mempelajari paragraf baik kegunaan, macam-macam, syarat pembentukan paragraf dan pengembangan paragraf. Selama ini masih banyak orang yang asal dalam menyusun paragraf. Hal itu dikarenakan karena kurang pahamnya dalam memahami makna paragraf itu sendiri. Dalam makalah yang singkat ini, kami akan membahas tentang paragraf. Pembahasan akan kami mulai dari hal yang paling sederhana yaitu pengertian paragraf, kegunaan, macam-macam hingga syarat-syarat paragraf dan pengembangan paragraf itu sendiri. Paragraf adalah inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan. Dalam paragraf, terkandung satu unit buah pikiran yang didukung oleh semua kalimat dalam paragraf tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama atau topik, kalimat penjelas, sampai pada kalimat penutup. Himpunan kalimat ini saling bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan Akhadiah dkk, 1991144. Paragraf dapat disebut juga dengan istilah alinea. Alinea adalah kesatuan pikiran yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat. Alinea merupakan himpunan dari kalimat-kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah ide. Paragraf dapat juga dikatakan karangan yang paling pendek singkat. Dengan adanya paragraf, kita dapat membedakan di mana suatu gagasan dimulai dan diakhiri. Kegunaan Paragraf Kegunaan paragraf antara lain sebagai berikut. Untuk menandai pembukaan topik baru atau pengembangan lebih lanjut tentang topik sebelumnya. Untuk menambah hal-hal yang penting atau untuk memerinci apa yang sudah diutarakan dalam paragraf sebelumnya atau paragraf yang terdahulu. Baca Juga Pengertian Artikel Adalah – Ciri, Fungsi, Tujuan, Jenis Jenis-Jenis Paragraf Berdasarkan tujuannya, paragraf dapat dibedakan menjadi Paragraf Pembuka Paragraf pembuka memiliki peran sebagai pengantar bagi pembaca untuk sampai pada masalah yang akan diuraikan oleh penulis. Untuk itu, paragraf pembuka harus dapat menarik minat dan perhatian pembaca, serta sanggup mempersiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan. Paragrap pembuka ini tidak terlalu panjang agar pembaca tidak merasa bosan. Di samping untuk menarik perhatian pembaca, paragraf pembuka juga berfungsi untuk menjelaskan tentang tujuan dari penulisan itu. Paragraf Penghubung Ineratif Paragraf penghubung berfungsi menguraikan masalah yang akan dibahas oleh seorang penulis. Paragraf penghubung berisi inti persoalan yang akan dibahas oleh penulis diuraikan dalam paragraf ini. Oleh sebab itu, secara kuantitatif paragraf ini merupakan paragraf yang paling panjang, antara paragraf dengan antar paragraf harus saling berhubungan secara logis. Paragraf Penutup Paragraf penutup bertujuan untuk mengakhiri sebuah karangan/tulisan. Paragraf ini bisa berisi tentang kesimpulan masalah yang telah dibahas dalam paragraf penghubung, atau bisa juga berupa penegasan kembali hal-hal yang dianggap penting dalam uraian-uraian sebelumnya. Pengertian Paragraf Ineratif Paragraf ineratif adalah suatu paragraf yang kalimat utamanya berada di tengah-tengah paragraf. Paragraf ini dikembangkan dengan pola khusus-umum-khusus yaitu menyajikan hal-hal khusus sebagai pangantar terlebih dahulu, lalu menyajikan gagasan utamanya dan kemudian kembali dijelaskan dengan hal khusus untuk memperkuat gagasan utama tersebut. Baca Juga √ Teks Prosedur Pengertian Dan Tujuan – Kaidah – Macam – Ciri – Contoh Ciri-Ciri Paragraf Ineratif Adapun ciri-ciri paragraf ineratif yang diantaranya yaitu Gagasan utama terletak di kalimat utama pada bagian tengah paragraf. Di awali dengan hal-hal khusus terlebih dahulu sebagai pengantar gagasan utama. Diakhiri kembali dengan hal khusus sebagai penguat gagasan utama. Contoh Paragraf Ineratif Contoh 1 Pada zaman dahulu desain mobil sangat sederhana, mesinnya hanya digerakan dengan tenaga uap sehingga kecepatan yang dapat dicapai tidaklah begitu cepat. Bahkan mobil-mobil ini tidak bisa melaju ke tempat yang sangat jauh. Tetapi saat ini mobil telah bertransportasi menjadi sebuah teknologi yang sangat canggih. Bentuk desainnya kini beraneka ragam, ada yang sporty, elegan, mewah dan masih banyak lagi. Mesinnya pun kini telah sangat canggih dan digerakan dengan bahan bakar minya yang sehingga mampu untuk melaju dengan sangat cepat di lintasan. Dan terlebih lagi, teknologi mobil saat ini telah dilengkapi dengan alat-alat canggih lainnya, seperti GPS, ponsel, pemutar musik, radio, televisi dan lain-lain. Tidak hanya dilengkapi dengan alat-alat canggih, saat ini mobil juga didukung dengan alat keselamatan bagi penggunanya misalnya air bag, sistem rem otomatis dan lain-lain. Kalimat pertama dan kedua pada paragraf di atas ialah gagasa penjelas yang berfungsi sebagai pengantar menuju gagasa utamanya yakni saat ini mobil telah bertransportasi sebagai teknologi yang sangat canggih, kemudian gagasan utama ini dikembangkan lagi dengan gagasan-gagasan penjelas pada kalimat-kalimat berikutnya. Baca Juga √ 134 Pengertian Kurikulum Menurut Para Ahli LENGKAP Contoh 2 Kekurangan mengonsumsi sayuran hijau bisa menyebabkan tubuh lesu karena kekurangan vitamin. Daya tahan tubuh pun berkurangan karena hal tersebut. Jika demikian, penyakit bisa dengan mudah masuk menyerang tubuh. Kurang mengonsumsi sayuran hijau bisa berisiko negatif bagi tubuh. Serat dalam sayuran hijau dapat memperlancar metabolisme tubuh. Tidak sedikit orang sembelit karena kurang mengonsumsi sayuran hijau. Contoh 3 Suhu bumi semakin hari semakin meningkat. Es yang berada di kutub-kutub bumi juga semakin hari semakin mencair dan berkurang jumlahnya. Selain itu, lapisan ozon semakin usang semakin menipis. Jika direnungkan lebih dalam, hal-hal menyerupai yang telah disebutkan sebelumnya merupakan dampak dari pemanasan global. Pemanasan global terjadi alasannya ialah sinar panas yang dipancarkan matahari ke bumi tidak sanggup dikeluarkan kembali oleh bumi akhir adanya lapisan yang menangkal keluarnya sinar matahari dari bumi. Lapisan tersebut mengandung senyawa yang disebut florokluorokarbon CFC yang sanggup ditemukan di produk hair spray, di kulkas, AC, dan sebagainya. Pemanasan global sanggup menyebabkan dampak jangka pendek, menyerupai yang telah disebutkan sebelumnya, dan dampak jangka panjang, yaitu rusak dan musnahnya seluruh kehidupan makhluk hidup di bumi. Contoh 4 Seminggu menjelang hari raya Idhul Fitri, kebutuhan masyarakat semakin meningkat. Mulai dari harga makanan pokok hingga sandang. Masyarakat khawatir jika tidak mempersiapkan kebutuhan hari raya dari sekarang, stok kebutuhan menjelang hari raya semakin sedikit. Seriring meningkatnya kebutuhan orang banyak, rupanya kekhawatiran masyarakat tersebut dimanfaatkan oleh para pedagang untuk meningkatkan harga kebutuhan pokok. Karena perbuatan pedagang yang seperti ini, terpaksa masyarakat harus membeli dengan harga tinggi. Baca Juga Contoh Kata Pengantar Syarat-syarat Pembentukan Paragraf Kesatuan Tiap paragraf hanya mengandung satu gagasan pokok. Fungsi paragraf adalah untuk mengembangkan gagasan pokok tersebut. Untuk itu, di dalam pengembangannya, uraian-uraian dalam sebuah paragraf tidak boleh menyimpang dari gagasan pokok tersebut. Dengan kata lain, uraian-uraian dalam sebuah paragraf diikat oleh satu gagasan pokok dan merupakan satu kesatuan. Semua kalimat yang terdapat dalam sebuah paragraf harus terfokus pada gagasan pokok. Kepaduan Syarat kedua yang harus dipenuhi oleh suatu paragraf ialah koherensi atau kepaduan. Sebuah paragraf bukanlah sekedar kumpulan atau tumpukan kalimat-kalimat yang masing-masing berdiri sendiri-sendiri, tetapi dibangun oleh kalimat-kalimat yang mempunyai hubungan timbal balik. Urutan pikiran yang teratur akan memperlihatkan adanya kepaduan, dan pembaca pun dapat dengan mudah memahami/mengikuti jalan pikiran penulis tanpa hambatan karena adanya perloncatan pikiran yang membingungkan. Kelengkapan Suatu paragraf dikatakan lengkap jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kejelasan kalimat topik/gagasan utama. Sebaliknya suatu paragraf dikatakan tidak lengkap, jika tidak dikembangkan atau diperluas dengan pengulangan-pengulangan. Contoh Suku Dayak tidak termasuk suku yang suka bertengkar. Mereka tidak suka berselisih atau bersengketa. Paragraf di atas merupakan contoh paragraf yang hanya diperluas dengan pengulangan. Letak Kalimat Utama Sebuah paragraf dibangun dari beberapa kalimat yang saling berhubungan dan hanya mengandung satu pikiran utama dan dijelaskan oleh beberapa pikiran penjelas. Pikiran utama itu dituangkan ke dalam kalimat utama dan pikiran-pikiran penjelas atau perincian dituang ke dalam kalimat-kalimat penjelas. Baca Juga Pengertian Pronomina – Contoh, Ciri, Jenis, Pembagian, Persona Ada empat cara untuk meletakkan kalimat utama, yaitu Pada awal paragraf Paragraf dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat utama. Kemudian diikuti oleh kalimat-kalimat panjelas yang berfungsi menjelaskan pikiran ini bersifat deduktif, dari yang umum kepada yang khusus. Kosa kata memegang peranan dan merupakan unsur yang paling mendasar dalam kemampuan berbahasa, khususnya dalam karang mengarang. Jumlah kosa kata yang dimiliki seseorang akan menjadi petunjuk tentang pengetahuan seseorang. Di samping itu, jumlah kosa kata yang dikuasai seseorang juga akan menjadi indikator bahwa orang itu mengetahui sekian banyak konsep. Semakin banyak kosa kata yang dikuasai, semakin tinggi pula tingkat pengetahuan seseorang. Dengan demikian, seorang penulis akan mudah memilih kata-kata yang tepat/cocok untuk mengungkapkan gagasan yang ada di dalam pikirannya. Pada Akhir Paragraf Paragraf dimulai dengan kalimat-kalimat penjelas. Kemudian diikuti oleh kalimat utama. Paragraf ini biasanya bersifat induktif, dari yang khusus ke yang umum. Pada waktu anak memasuki dunia pendidikan, pengajaran bahasa Indonesia secara metodologis dan sistematis bukanlah merupakan halangan baginya untuk memperluas dan memantapkan bahasa daerahnya. Setelah anak didik meninggalkan kelas, ia kembali mempergunakan bahasa daerah, baik dalam pergaulan dengan teman-temannya atau dengan orang tuanya. Ia merasa lebih intim dengan bahasa daerah. Jam sekolah berlangsung beberapa jam. Baik waktu istirahat maupun di antara jam-jam pelajaran, unsur-unsur bahasa daerah tetap menerobos. Ditambah lagi jika sekolah itu bersifat homogen dan gurunya pun penutur asli bahasa daerah itu. Faktor-faktor inilah yang menyebabkan pengetahuan si anak terhadap bahasa daerahnya akan melaju terus dengan cepat. Baca Juga Diskusi – Pengertian, Ciri, Macam, Tujuan, Unsur, Jenis, Metode, Para ahli Pada Awal dan Akhir Paragraf Peningkatan taraf pendidikan para petani, dirasakan sama pentingnya dengan usaha peningkatan taraf hidup mereka. Petani yang berpendidikan cukup, dapat mengubah sistem pertanian tradisional misalnya bercocok tanam hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan, menjadi petani modern yang produktif. Petani yang berpendidikan cukup, mampu menunjang pembangunan secara positif. Mereka dapat memberikan umpan balik yang setimpal terhadap gagasan-gagasan yang dilontarkan perencana pembangunan, baik ditingkat pusat maupun ditingkat daerah. Itulah sebabnya, peningkatan taraf pendidikan. Tanpa Kalimat Utama Paragraf ini tidak memiliki kalimat utama. Berarti pikiran utama tersebar di seluluh kalimat yang membangun paragraf tersebut. Bentuk ini biasanya digunakan dalam karangan yang berbentuk narasi yang berbentuk cerita atau deskripsi yang berbentuk pelukisan. Pikiran utama didukung oleh semua kalimat. Keributan ayam berkeruyuk bersahut-sahutan mengendur. Kian lama kian berkurang. Akhirnya tinggal satu-satu saja terdengar kokok yang nyaring. Dan ayam-ayam itu sudah mulai turun dari kandangnya, pergi ke ladang dan pelataran. Dengung dan ruang lalu lintas di jalan raya kembali menggila seperti kemarin. Raung klakson mobil dan suara kereta api bergema-gema menerobos ke relun-relung rumah sepanjang jalan. Sayup-sayup terdengar dentang lonceng gereja menyongsong hari baru dan menyatakan selamat tinggal pada hari kemarin. Paragraf di atas dibangun oleh beberapa kalimat yang semuanya menjelaskan tentang suasana di pagi hari. Jadi, pikiran utama tersebar di dalam beberapa kalimat yang membangun paragraf itu. Mengembangkan Paragraf Salah satu cara berlatih mengembangkan paragraf dapat dilakukan dengan membuat kerangka paragraf dahulu sebelum menulis paragraf tersebut. Sebagai contoh dapat dilihat paparan di bawah ini. Kerangka paragraf Pikiran utama Keindahan alam di Tawangmangu makin surut Pikiran penjelas Manusia telah mengubah segala-galanya Hutan, sawah, dan ladang tergusur Pohon-pohon tidak ada lagi Pagar bunga sudah diganti Gedung-gedung mewah dibangun Baca Juga Ringkasan – Pengertian, Ciri, Tujuan, Langkah, Manfaat, Para Ahli Pengembangan paragraf Bernostalgia tentang indahnya alam di Tawangmangu hanya akan menimbulkan kekecewaan saja. Dalam kurun waktu 25 tahun, dinamika kehidupan manusia telah mengubah segala-galanya. Hutan, sawah, dan ladang telah tergusur oleh berbagai bentuk bangunan. Ranting dan cabang pohon telah berganti dengan jeruji besi. Pagar tanaman dan bunga yang dulu bermekaran dengan indahnya telah diterjang tembok beton yang kokoh. Batu-batu gunung telah menghadirkan gedung plaza megah yang menelan biaya triliunan rupiah. Arus modernisasi dengan angkuhnya telah menelan kemesraan dan indahnya alam ini. Demikianlah pembahasan mengenai Paragraf Ineratif – Pengertian, Ciri, Syarat, Jenis Dan Contoh semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. 🙂 🙂 🙂 Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari
caraberlatih mengembangkan paragraf adalah . Jawaban: Salah satu cara berlatih mengembangkan paragraf dapat dilakukan dengan membuat kerangka paragraf dahulu sebelum menulis paragraf itu.Dan kerangka paragraf itu terdiri dari gagasan pokok dan gagasan penunjang. adalah bentuk pengembangan kalimat utama ke dalam kalimat-kalimat penjelas
Unduh PDF Unduh PDF Paragraf adalah bagian kecil karya tulis yang terdiri dari beberapa biasanya 3–8 kalimat.[1] Semua kalimat ini berkaitan dengan tema atau ide umum. Paragraf itu sendiri ada beberapa jenis. Ada paragraf yang memuat klaim argumentatif, dan ada paragraf yang menceritakan kisah fiksi. Apa pun jenis paragraf yang Anda tulis, Anda bisa mulai dengan mengatur ide, mempertimbangkan pembaca, dan membuat rencana cermat. 1 Kenali struktur paragraf argumentatif. Kebanyakan paragraf argumentatif memiliki struktur yang jelas, khususnya paragraf dalam konteks akademis. Tiap paragraf mendukung tesis keseluruhan atau klaim argumentatif dalam karya tulis, dan menyajikan informasi baru yang dapat meyakinkan pembaca bahwa posisi Anda benar. Komponen-komponen yang membentuk paragraf adalah sebagai berikut Kalimat topik. Kalimat topik menjelaskan isi paragraf kepada pembaca. Biasanya, kalimat ini menyatukan argumen yang lebih besar dan menjelaskan alasan paragraf itu dimasukkan dalam esai. Kadang, kalimat topik terdiri dari 2 atau bahkan 3 kalimat walaupun biasanya hanya satu kalimat.[2] Bukti. Kebanyakan paragraf pembahasan dalam makalah argumentatif memuat semacam bukti yang mendukung bahwa posisi penulisnya benar. Bukti ini dapat berupa banyak hal, seperti kutipan, survei, atau bahkan pengamatan sendiri.[3] Paragraf merupakan tempat penyajian bukti tersebut dalam cara yang meyakinkan.[4] Analisis. Paragraf yang bagus tidak hanya menyajikan bukti, tetapi juga menjelaskan alasan yang membuat bukti tersebut berharga, apa yang membuat bukti itu lebih baik dari bukti lain, dan maknanya. Di sinilah analisis diperlukan. Kesimpulan dan transisi. Setelah analisis, paragraf yang bagus akan ditutup dengan penjelasan yang menyatakan signifikansi paragraf tersebut, bagaimana kesesuaiannya dengan tesis esai, dan sebagai titik awal paragraf berikutnya.[5] 2Baca ulang pernyataan tesis. Jika Anda menulis esai argumentatif, tiap paragraf harus makin menjelaskan klaim keseluruhan. Sebelum Anda menulis paragraf argumentatif, tetapkan pernyataan tesis lebih dahulu. Pernyataan tesis adalah deskripsi 1–3 kalimat tentang apa yang Anda uraikan dan alasan yang membuat opini Anda penting. Apakah Anda berpendapat bahwa semua orang Indonesia harus menggunakan bola lampu hemat energi di rumah? Atau, apakah Anda berpendapat bahwa semua orang semestinya bebas memilih produk yang ingin dibeli? Sebelum mulai menulis, pastikan argumen Anda sudah jelas.[6] 3Tulis bukti dan analisis terlebih dahulu. Kadang, lebih mudah memulai penulisan di tengah paragraf argumentatif daripada di awal paragraf. Jika Anda sulit memulai paragraf dari awal, cobalah berfokus pada bagian paragraf yang paling mudah ditulis, yaitu bukti dan analisis. Setelah menyelesaikan komponen yang lebih jelas, Anda bisa melanjutkan ke kalimat topik. 4Buat daftar bukti yang mendukung pernyataan tesis. Apa pun argumen yang coba disampaikan, Anda harus menggunakan bukti untuk meyakinkan pembaca bahwa Anda benar. Bukti bisa berupa banyak hal, seperti dokumentasi sejarah, kutipan dari pakar, hasil studi ilmiah, survei,atau pengamatan Anda sendiri.[7] Sebelum memulai paragraf, tulis semua bukti yang menurut Anda akan mendukung klaim.[8] 5 Pilih 1–3 bukti terkait untuk dimasukkan dalam paragraf. Tiap paragraf harus menyatu dan bisa berdiri sendiri. Artinya, Anda tidak boleh memasukkan terlalu banyak bukti yang harus dianalisis. Sebaliknya, tiap paragraf harus memuat 1–3 bukti saja. Periksa semua bukti yang sudah dikumpulkan. Apakah ada yang tampaknya berkaitan? Itu adalah indikasi bahwa bukti-bukti tersebut bisa disatukan dalam paragraf yang sama.[9] Beberapa indikasi bukti yang dapat dikaitkan adalah Jika memiliki tema atau ide yang sama Jika memiliki sumber yang sama seperti dokumen atau studi yang sama Jika penulisnya sama Jika tipe bukti tersebut sama seperti dua survei dengan hasil yang sama 6 Tulis bukti dengan teknik 5W + 1H. Teknik 5W + 1H dalam penulisan adalah mempertanyakan Who Siapa, What Apa, When Kapan, Where Di Mana, Why Mengapa, dan How Bagaimana. Ini adalah informasi latar belakang yang sangat penting dan dibutuhkan oleh pembaca untuk memahami poin uraian Anda.[10] Ketika menulis bukti, pertimbangkan pembaca. Jelaskan apa bukti Anda, bagaimana dan mengapa bukti itu dikumpulkan, dan apa maknanya. Beberapa hal khusus yang perlu diingat adalah Anda harus mendefinisikan istilah penting atau jargon yang mungkin tidak familier bagi pembaca What. Anda harus menyediakan tanggal dan lokasi penting, jika relevan seperti di mana dokumen bersejarah ditandatangani When, Where. Anda harus menjelaskan bagaimana bukti didapatkan. Misalnya, jelaskan metode studi ilmiah yang memberikan bukti How. Anda harus menjelaskan siapa yang menyediakan bukti. Apakah ada kutipan dari pakar? Mengapa orang tersebut dianggap memiliki pengetahuan tentang topik Anda? Who. Anda harus menjelaskan alasan bukti ini penting atau patut diperhatikan Why. 7 Tulis 2–3 kalimat yang menganalisis bukti. Setelah menyajikan bukti penting dan terkait, Anda harus menjelaskan bagaimana kontribusi bukti tersebut pada argumen yang lebih besar. Bagian ini memerlukan analisis. Anda tidak bisa menyediakan bukti saja, lalu melanjutkan dengan pembahasan lain. Jelaskan alasan yang membuat bukti itu penting. Beberapa pertanyaan yang bisa Anda pikirkan ketika menganalisis bukti adalah Apa yang mengaitkan bukti ini? Bagaimana bukti ini membuktikan tesis saya? Apakah ada pernyataan kontra atau penjelasan alternatif yang harus saya perhatikan? Apa yang membuat bukti ini menonjol? Apakah ada yang spesial atau menarik dari bukti ini? 8 Tulis kalimat topik. Kalimat topik adalah petunjuk yang akan digunakan pembaca untuk mengikuti argumen Anda. Pendahuluan memuat pernyataan tesis, dan tiap paragraf harus dibangun berdasarkan tesis ini, dengan cara menyediakan bukti. Ketika pembaca mencermati makalah Anda, mereka akan melihat bagaimana kontribusi tiap paragraf pada tesis.[11] Ingat bahwa tesis adalah argumen yang lebih besar, dan kalimat topik membantu membuktikan tesis dengan berfokus pada topik atau ide yang lebih kecil. Kalimat topik ini menyatakan klaim atau argumen, kemudian dipertahankan atau diperkuat dalam kalimat berikutnya. Tentukan ide utama paragraf dan tulis tesis mini yang menyatakan ide utama ini. Sebagai contoh, pernyataan tesisnya adalah "Doraemon merupakan karakter komik paling penting di Indonesia", maka esai Anda dapat memuat kalimat topik berikut "Tingginya rating yang didapatkan seri Doraemon setiap minggunya selama puluhan tahun membuktikan pengaruh karakter ini". "Sebagian orang berpendapat bahwa pahlawan super seperti Superman lebih penting daripada Doraemon. Akan tetapi, studi menunjukkan bahwa sebagian besar orang Indonesia lebih mengenal Doraemon yang lucu dan selalu siap membantu daripada Superman yang tampan dan kuat". "Pakar media menyatakan bahwa slogan, tampilan khas, dan kebijaksanaan Doraemon sebagai alasan tokoh ini begitu dicintai oleh anak-anak maupun orang dewasa". 9 Pastikan kalimat topik mendukung paragraf lain. Setelah menulis kalimat topik, baca lagi bukti dan analisis Anda. Pikirkan apakah kalimat topik tersebut mendukung ide dan detail paragraf. Apakah semua cocok? Apakah ada ide yang tidak pada tempatnya? Jika ya, pikirkan cara mengubah kalimat topik ini agar dapat mencakup semua ide dalam paragraf. Jika ada banyak ide, mungkin Anda perlu memecah paragraf menjadi dua paragraf terpisah. Pastikan kalimat topik bukan hanya penyataan ulang tesis itu sendiri. Tiap paragraf harus memiliki kalimat topik yang berbeda dan unik. Jika Anda hanya menyatakan ulang "Doraemon adalah karakter penting" di awal tiap paragraf pembahasan, Anda harus mempersempit kalimat topik dengan lebih menyeluruh.[12] 10Simpulkan paragraf. Tidak seperti esai lengkap, tiap paragraf tidak perlu diakhiri dengan kesimpulan penuh. Akan tetapi, supaya efektif, sebaiknya khususkan satu kalimat untuk menyatukan ide dan menekankan kontribusi paragraf pada tesis. Lakukan dengan ringkas dan padat. Tulis satu kalimat akhir yang mendukung argumen sebelum melanjutkan ke ide berikutnya. Contoh kata dan frasa yang bisa digunakan untuk menyimpulkan kalimat adalah "Oleh karena itu", "Pada akhirnya", "Seperti yang sudah dijelaskan", dan "Jadi". 11 Awali paragraf baru ketika Anda melanjutkan dengan ide baru. Anda harus memulai paragraf baru ketika melanjutkan ke poin atau ide baru. Paragraf baru mengisyaratkan kepada pembaca bahwa ada perpindahan.[13] Beberapa petunjuk untuk memulai paragraf baru adalah sebagai berikut Saat mulai mendiskusikan tema atau topik berbeda Saat mulai membahas ide berlawanan atau argumen kontra Saat membahas berbagai jenis bukti Saat membahas periode waktu, generasi, atau orang yang berbeda Saat paragraf yang sedang dikerjakan jadi terlalu panjang. Jika ada terlalu banyak kalimat dalam paragraf, mungkin itu karena ada banyak ide di dalamnya. Anda bisa membagi paragraf jadi dua, atau mengedit tulisan sehingga lebih mudah dibaca. Iklan 1 Tulis pendahuluan yang menarik perhatian pembaca. Awali makalah atau esai dengan kalimat menarik yang membuat orang ingin membaca keseluruhan isi karya tulis Anda. Ada banyak cara yang bisa dipilih. Anda bisa menggunakan humor, kejutan, atau kata-kata cerdas. Periksa lagi catatan riset Anda untuk melihat apakah ada frasa cerdas, statistik mengejutkan, atau anekdot menarik yang bisa digunakan. Berikut contohnya[14] Anekdot "Waktu masih kecil, Samuel Clemens melihat kapal uap di Sungai Mississippi dan bermimpi menjadi kapten kapal sungai."[15] Statistik "Wanita hanya menyutradarai 7% film Hollywood besar selama tahun 2014."[16] Kutipan "'Gadis yang pikirannya sudah dicerdaskan, pemandangannya sudah diperluas, tidak akan sanggup lagi hidup di dalam dunia nenek moyangnya,'" kata Kartini dalam surat-suratnya.[17] Pertanyaan yang memprovokasi pikiran "Bagaimanakah Jaminan Kesehatan Sosial dalam 50 tahun ke depan?" 2 Hindari pernyataan universal. Mungkin Anda tergoda untuk menggunakan frasa umum sebagai penarik perhatian. Akan tetapi, pendahuluan akan lebih efektif jika sesuai topik. Tahan dorongan untuk mengawali esai dengan kalimat yang diawali dengan frasa seperti ini "Pada zaman dahulu..." "Sejak awal sejarah umat manusia..." "Semua orang pasti tahu..." "Setiap manusia di bumi ini..." 3 Uraikan topik esai. Setelah kata-kata pendahuluan, Anda harus menulis beberapa kalimat untuk mengorientasikan pembaca pada isi esai. Apakah esai Anda menguraikan argumen tentang Jaminan Kesehatan Sosial? Atau, riwayat Kartini? Beri pembaca penjelasan singkat tentang lingkup, maksud, dan tujuan keseluruhan esai. Jika memungkinkan, hindari frasa seperti "Dalam makalah ini, saya akan menguraikan bahwa Jaminan Kesehatan Sosial tidak efektif" atau "Makalah ini berfokus pada ketidakefektifan Jaminan Kesehatan Sosial". Sebaliknya, nyatakan poin dengan jelas, seperti "Jaminan Kesehatan Sosial adalah sistem yang tidak efektif".[18] 4 Tulis kalimat yang jelas dan ringkas. Apabila ingin menarik perhatian pembaca, Anda membutuhkan kalimat yang jelas dan mudah diikuti. Awal makalah bukanlah tempat untuk menulis kalimat panjang dan berbelit yang sulit dipahami pembaca. Gunakan kata-kata umum bukan jargon, kalimat pernyataan singkat, dan logika yang mudah diikuti untuk memandu bagian pendahuluan.[19] Bacalah paragraf dengan bersuara untuk merasakan apakah kalimat Anda jelas dan mudah dipahami. Jika Anda harus sering mengambil napas ketika membaca, atau sulit mengikuti rangkaian ide, berarti kalimat tersebut perlu dipersingkat. 5 Akhiri paragraf pendahuluan esai argumentatif dengan pernyataan tesis. Pernyataan tesis adalah deskripsi argumen keseluruhan sepanjang 1–3 kalimat. Pernyataan tesis merupakan bagian paling penting dalam makalah argumentatif. Akan tetapi, biasanya tesis akan mengalami perubahan dalam proses penulisan. Ingat bahwa pernyataan tesis harus Argumentatif. Anda tidak bisa hanya menyatakan sesuatu yang sudah diketahui umum atau fakta dasar. "Bebek adalah jenis burung" bukanlah pernyataan tesis. Meyakinkan. Tesis harus didasarkan pada bukti dan analisis cermat.[20] Jangan menulis tesis yang acak, sangat tidak konvensional, atau tidak bisa dibuktikan. Ikuti arah yang diberikan oleh bukti. Sesuai dengan tugas. Ikuti semua parameter dan panduan dalam tugas yang diberikan. Bisa diuraikan dalam batas ruang yang disediakan. Buat tesis dengan lingkup kecil dan terfokus. Dengan demikian, Anda mungkin dapat membuktikan poin dalam ruang yang diberikan. Jangan membuat pernyataan tesis yang terlalu luas "Saya menemukan alasan baru terjadinya Perang Dunia II" atau terlalu sempit "Saya akan membuktikan bahwa tentara kidal memasang jaket dengan cara berbeda dari tentara yang tidak kidal".[21] Iklan 1 Kaitkan kesimpulan dengan pendahuluan. Bawa pembaca kembali ke pendahuluan dengan mengawali kesimpulan berupa pengingat tentang bagaimana makalah dimulai. Strategi ini berfungsi sebagai bingkai yang melingkupi makalah. Misalnya, jika Anda memulai makalah dengan kutipan dari Kartini, Anda bisa memulai kesimpulan dengan, "Walaupun Kartini bicara 100 tahun yang lalu, pernyataannya tetap relevan hingga sekarang." 2 Buat poin final. Anda bisa menggunakan paragraf final untuk menyediakan ringkasan terakhir pembahasan dalam makalah. Gunakan kesempatan ini untuk mengajukan pertanyaan final atau menyerukan aksi. Misalnya, Anda bisa menulis, "Apakah rokok elektrik benar-benar berbeda dari rokok biasa? 3 Ringkas makalah Anda. Jika sudah menulis makalah yang panjang dan kompleks, Anda bisa memilih untuk menggunakan kesimpulan sebagai rekap. Jadi, Anda bisa mengulangi poin paling penting untuk pembaca. Ini juga membantu pembaca memahami keselarasan makalah.[22] Anda bisa mulai dengan menulis, "Singkatnya, kebijakan budaya Uni Eropa mendukung perdagangan global dalam tiga cara." 4Pertimbangkan studi lain yang bisa dilakukan. Kesimpulan adalah kesempatan yang bagus untuk berimajinasi dan memikirkan gambaran yang lebih besar. Apakah esai Anda membuka ruang baru untuk studi lain? Apakah Anda mengajukan pertanyaan besar untuk dijawab orang lain? Pikirkan ramifikasi esai yang lebih besar dan tegaskan dalam kesimpulan. Iklan 1Tentukan 5W + 1H dalam cerita Anda. Seperti yang telah disebutkan di atas, 5W + 1H terdiri dari Who, What, When, Where, Why, dan How.[23] Jika Anda menulis cerita fiktif dan kreatif, pertanyaan ini sudah harus terjawab sebelum mulai menulis. Tidak semua "W" dan "H" harus dijawab dalam tiap paragraf. Akan tetapi, jangan mulai menulis kecuali Anda punya ide yang sudah bulat tentang tokoh, apa yang mereka lakukan, kapan dan di mana mereka melakukannya, dan mengapa tindakan mereka itu penting. 2 Mulai paragraf baru ketika Anda berganti "W" atau "H". Paragraf tulisan kreatif lebih fleksibel daripada paragraf dalam esai akademis dan argumentatif. Namun, aturannya adalah, Anda harus memulai paragraf baru setiap kali ada pergantian besar dalam "W".[24] Misalnya, jika Anda berpindah dari satu tempat ke tempat lain, mulailah dengan paragraf baru. Ketika menggambarkan tokoh berbeda, mulai paragraf baru. Ketika menceritakan kilas balik, mulai paragraf baru. Dengan demikian, pembaca akan paham.[25] Ganti paragraf ketika tokoh lain yang berbicara dalam dialog. Jika Anda memasukkan dialog dua tokoh dalam satu paragraf, pembaca akan bingung.[26] 3 Gunakan paragraf dengan panjang bervariasi. Karya tulis akademis biasanya berisi paragraf yang ukurannya kira-kira sama. Dalam tulisan kreatif, paragraf bisa saja hanya satu kata atau ratusan kata. Pikirkan efek yang ingin Anda ciptakan, yang membantu Anda menentukan panjang paragrafnya.[27] Panjang paragraf yang bervariasi dapat membuat tulisan tampak menarik bagi pembaca.[28] Paragraf panjang dapat membantu menciptakan deskripsi yang mendalam dan bernuansa tentang tokoh, tempat, atau objek. Paragraf pendek dapat membantu menciptakan humor, kejutan, atau aksi dan dialog seru. 4 Pertimbangkan tujuan paragraf. Tidak seperti paragraf argumentatif, paragraf kreatif tidak untuk menjelaskan tesis. Akan tetapi, tujuannya tetap ada. Jangan sampai ada satu paragraf yang tidak ada artinya atau membingungkan. Pikirkan apa yang ingin Anda jelaskan kepada pembaca. Berikut contoh tujuan paragraf cerita fiksi[29] Menyediakan informasi latar belakang Mengembangkan plot cerita Menunjukkan kaitan satu tokoh dengan tokoh lainnya Menggambarkan latar cerita Menjelaskan motivasi tokoh Memancing reaksi emosional dari pembaca, seperti rasa takut, tawa, kesedihan, atau sentimen. 5 Gunakan latihan pramenulis untuk mendapatkan ide. Kadang, Anda harus membuat rencana sebelum bisa menulis kalimat yang efektif. Latihan pramenulis sangat bagus untuk mengenal cerita yang ingin Anda ciptakan. Latihan ini juga membantu Anda melihat cerita dari sudut dan perspektif baru. Beberapa latihan yang membantu menimbulkan inspirasi adalah Menulis surat dari satu tokoh kepada tokoh lain Menulis beberapa halaman jurnal dari sudut pandang tokoh Membaca tentang waktu dan tempat yang digunakan sebagai latar cerita. Detail sejarah apa yang paling menarik bagi Anda? Menulis kerangka plot supaya fokus Berlatih "menulis bebas", yaitu menulis apa pun yang bisa Anda pikirkan selama 15 menit. Anda bisa mengaturnya nanti. Iklan 1Hubungkan paragraf baru dengan paragraf sebelumnya. Tiap paragraf harus memiliki tujuan tertentu. Mulailah tiap paragraf dengan kalimat topik yang dilanjutkan dari ide sebelumnya.[30] 2 Isyaratkan perubahan waktu atau urutan. Apabila paragraf membentuk urutan seperti membahas tiga alasan perang, mulailah masing-masing paragraf dengan kata atau frasa yang memberi tahu pembaca tentang urutannya.[31] Misalnya, Anda menulis "Pertama…". Paragraf berikutnya adalah "Kedua...”. Paragraf ketiga bisa dimulai dengan "Ketiga... " atau "Terakhir... ". Kata lain untuk menunjukkan urutan adalah "Pada akhirnya", "Kemudian", "Awalnya", "Sejak awal", "Yang kedua", atau "Sebagai pungkasan". 3 Pakailah kata transisi untuk membandingkan atau mengontraskan paragraf. Gunakan paragraf untuk membandingkan atau mengontraskan dua ide. Kata atau frasa yang memulai kalimat topik akan memberi petunjuk kepada pembaca bahwa mereka harus mengingat paragraf sebelumnya ketika membaca paragraf berikutnya. Dengan demikian, mereka akan memahami perbandingan Anda.[32] [33] Misalnya, gunakan frasa seperti "Sebagai perbandingan" atau "Demikian pula" untuk mebandingkan. Gunakan frasa seperti "Meskipun demikian", "Akan tetapi", "Namun", atau "Sebaliknya" untuk menunjukkan bahwa paragraf tersebut akan menentang ide paragraf sebelumnya. 4 Gunakan frasa transisi untuk mengindikasikan bahwa selanjutnya ada contoh. Jika Anda sudah membahas fenomena tertentu dalam paragraf sebelumnya, berikan contoh nyata dalam paragraf selanjutnya. Contoh konkret ini akan menekankan fenomena umum yang sudah dibahas tadi. Gunakan frasa seperti "Misalnya", "Sebagai contoh", "Akibatnya", atau "Secara lebih spesifik". Anda juga bisa menggunakan transisi tipe contoh ketika memberi penekanan khusus pada contoh. Dalam hal ini, gunakan kata transisi seperti "Khususnya" atau "Terutama". Misalnya, Anda bisa menulis, "Yang paling utama, dalam surat-suratnya, Kartini adalah kritikus lantang dalam menentang sistem patriarki di zaman itu" 5 Deskripsikan sikap yang harus diasosiasikan pembaca. Ketika Anda menggambarkan kejadian atau fenomena, berikan petunjuk yang menjelaskan bagaimana fenomena ini harus diterima. Gunakan kata-kata jelas dan deskriptif untuk memandu pembaca dan mendorong pembaca untuk melihat semuanya dari sudut pandang Anda.[34] Kata-kata seperti "Untungnya", "Anehnya", dan "Sayangnya" bisa digunakan di sini. 6Tunjukkan sebab dan akibat. Hubungan antara satu paragraf dan paragraf lain mungkin berupa peristiwa di paragraf pertama menyebabkan sesuatu di paragraf kedua. Sebab dan akibat ini diindikasikan dengan kata transisi seperti "Dengan demikian", "Sebagai akibatnya", "Oleh sebab itu", "Oleh karena itu", atau "Karena alasan itulah".[35] 7 Ikuti frasa transisi dengan koma. Gunakan tanda baca yang benar dengan menggunakan koma setelah frasa. Kebanyakan frasa transisi seperti "Terakhir", "Pada akhirnya", dan "Secara khusus" adalah kata keterangan konjungtif.[36] Frasa ini harus dipisahkan dari kalimat lain dengan koma.[37] Misalnya, "Kartini, yang paling utama, merupakan kritikus lantang..." "Pada akhirnya, kita bisa melihat..." "Terakhir, saksi ahli menyatakan..." Iklan 1Jangan panik. Kebanyakan orang pernah mengalami kebuntuan. Rileks saja dan ambil napas dalam. Ada beberapa tip dan trik mudah yang bisa membantu Anda mengatasi kecemasan. 2Tulis dengan bebas selama 15 menit. Jika Anda terhenti, ganti kerja otak selama 15 menit. Caranya, tulis saja apa pun yang menurut Anda penting dalam topik. Apa yang paling Anda pedulikan? Apa yang harus dipedulikan orang lain? Ingatlah apa yang bagi Anda menarik dan seru dalam paragraf tersebut. Menulis bebas selama beberapa menit akan melancarkan inspirasi walaupun hasilnya belum tentu dimasukkan dalam draf akhir.[38] 3Lanjutkan dengan bagian lain. Anda tidak harus menulis cerita, makalah, atau paragraf dari urutan awal hingga akhir. Jika ada masalah dalam menulis pendahuluan, tulislah paragraf pembahasan yang paling menarik. Anda mungkin akan lebih mudah mengerjakannya, dan bisa jadi mendapatkan ide untuk mengolah bagian yang lebih sulit.[39] 4Ucapkan ide Anda secara verbal. Jika terbentur dengan kalimat atau konsep rumit, cobalah menguraikan secara verbal, bukan melalui kertas. Bicarakan konsep tersebut dengan pasangan atau teman. Bagaimana Anda menjelaskannya lewat telepon? Tuliskan begitu Anda menemukan cara yang nyaman untuk membicarakannya.[40] 5Katakan kepada diri sendiri bahwa draf pertama memang belum sempurna. Draf pertama tidak pernah sempurna. Anda selalu bisa memperbaiki kekurangan atau kalimat canggung dalam draf berikutnya. Untuk sekarang, fokus saja untuk menuangkan ide ke atas kertas, dan lakukan revisi pada tahap berikutnya.[41] 6Cobalah jalan-jalan. Otak kadang membutuhkan istirahat agar bisa berfungsi pada level tinggi. Jika Anda mengalami kesulitan dengan satu paragraf selama lebih dari satu jam, cobalah jalan-jalan 20 menit, dan kerjakan lagi setelahnya. Anda mungkin akan menulis dengan lebih mudah setelah beristirahat.[42] Iklan Buat format paragraf dengan indent. Gunakan tombol tab pada kibor, atau masukkan sekitar 1,5 cm jika menulis dengan tangan. Ini merupakan petunjuk visual bagi pembaca bahwa Anda memulai paragraf baru. Pastikan semua paragraf menyatu oleh rangkaian ide yang saling berkaitan. Jika Anda harus menjelaskan terlalu banyak konsep, istilah, atau tokoh, bagilah tulisan menjadi beberapa paragraf. Sediakan banyak waktu untuk revisi. Draf pertama paragraf mungkin tidak sempurna. Pertama-tama, tuangkan ide ke atas kertas, lalu perbaiki kemudian. Iklan Peringatan Jangan pernah melakukan plagiarisme. Kutip sumber dengan hati-hati untuk riset, dan jangan pernah menjiplak ide orang lain. Plagiarisme adalah pelanggaran kekayaan intelektual serius dan dapat menyebabkan konsekuensi berat. Iklan Referensi Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
1OTGXe.
  • 809g1yaj8c.pages.dev/360
  • 809g1yaj8c.pages.dev/292
  • 809g1yaj8c.pages.dev/173
  • 809g1yaj8c.pages.dev/217
  • 809g1yaj8c.pages.dev/78
  • 809g1yaj8c.pages.dev/166
  • 809g1yaj8c.pages.dev/124
  • 809g1yaj8c.pages.dev/72
  • 809g1yaj8c.pages.dev/123
  • cara berlatih mengembangkan paragraf adalah