Namunyang akan kita buat adalah kacamata 3D warna tipe merah-biru. Kacamata ini dapat mengubah gambar ber-Anaglyph menjadi BAHAN. Kertas mika warna BIRU (1 lembar) Kertas mika warna MERAH (1 lembar) Karton bekas (minimal 30×5 cm) CARA MEMBUAT. Gunting karton bekas berbentuk kacamata dengan model sesuai keinginan
Pernahkah anda menonton film 3D atau gambar 3D dengan kacamata yang seakan gambar dapat muncul keluar monitor seolah nyata dan sebaliknya juga dapat jauh kebelakang monitor atau monitor adalah jendela untuk masuk ke dalam adegan film itu. Saat melepas kacamata yang anda pakai gambar tidak dapat muncul keluar monitor karena untuk merasakan effect 3D anda harus menggunakan kacamata 3D. Namun sekarang video 3D dapat anda cari di internet juga gambar-gambar 3D juga banyak di temukan. Tapi pasti banyak diantara kalian yang “TIDAK PUNYA KACAMATA 3D”, selain mahal juga jarang yang jual, terutama seperti saya yang tinggal di kota kecil. Tapi jangan jadikan halangan karena saya akan mengajari anda untuk membuat kacamata 3D sendiri di rumah. Bahannya juga mudah di dapat dan murah. Sebenarnya saat ini yang saya ketahui, kacamata 3D di bagi menjadi dua macam yaitu Polarisasi & warna. Dan kacamata jenis warna juga terbagi menjadi banyak tipe. Tapi yang kita bahas dan yang akan kita buat adalah kacamata yang paling terkenal dan yang paling banyak di gunakan di dunia yaitu kacamata 3D warna tipe merah-biru. Kacamata ini dapat mengubah gambar ber-Anaglyph menjadi 3D. Yah.. jadi gitu ceritanya, LHO?!. Lupa kalo cara buatnya belum saya kasih tahu. Ya sudah pertama sediakan bahan-bahannya dulu ya!. Carinya gampang kok di tempat FotoCopy biasanya ada. Liat aja di bawah ini Kertas mika warna BIRU 1 lembar Kertas mika warna MERAH 1 lembar Karton bekas minimal 30x5 cmTuh kan bahanya murah dan mudah di dapat kurang dari Rp anda sudah bisa menyediakannya. Oke sekarang kita mulai cara membuatnya1. Gunting karton bekas berbentuk kacamata terserah anda modelnya bagi kalian yang kesulitan membuat modelnya, saya sudah menyediakannya. Kalian hanya perlu mendownloadnya dari link yang saya sudah sediakan dibawah.2. Ambil plastik mika warna BIRU lalu gunting membentuk seperti lubang kacamata yang anda buat tadi Buat guntingan ini hingga 2 lembar.3. Ambil plastik mika warna MERAH lalu gunting membentuk seperti lubang kacamata yang anda buat tadi Buat guntingan ini hingga 6 lembar.4. Pasang mika BIRU pada lubang kacamata sebelah KANAN di tumpuk.5. Pasang mika MERAH pada lubang kacamata sebelah KIRI di tumpuk.6. teliti lagi prosedur di atas agar tidak terjadi kesalahan Setelah anda melakukan langkah-langkah di atas maka kacamata 3D anda sudah siap di gunakan. Kacamata yang anda buat tadi hanya bisa melihat video/gambar 3D jenis Anaglyph Red-blueMerah biru dan Red-Cyan Merah-biru muda.Saya sudah berhasil membuat kacamata ini, bisa melihat gambar 3D jenis Red-blue dan Red-Cyan. tetapi jangan menggunakan kacamata 3D warna itu untuk kegiatan yang tidak berhubungan dengan melihat gambar 3D atau menggunakan kacamata ini terlalu lama, karena setelah memakai kacamata ini mata kita akan menyesuaikan lagi dengan keadaaan sekitar apabila terlalu lama kita memakainya maka penyesuaian kembali juga lama. Nah...sekarang silahkan menikmati ! Karena ketebalan warna mika setiap produk berbeda-beda maka sering terjadi masalah pada kacamata 3D buatan Sendiri. tes kacamata 3D anda + cara mengatasi masalah diatas TEST KACAMATA 3D BUATAN SENDIRI Buat kalian yang suka buat kacamata 3D sendiri, biasanya susah mengetahui apakah berhasil 100% apa tidak? Nah karena itu ane buat nih post khusus untuk ngetes kacamata 3D tes ini hanya buat kacamata jenis Red-Blue / Red Cyan, gak hanya yang buat sendiri saja yang boleh di tes loh ! Jadi yang punya kacamata 3D tapi BELI boleh nge-chek apakah yang di beli berkualitas baik apa tidak… CEKIDOT… TES 1 Nah ini paling mudah nih. CaranyaAda 2 gambar lingkaran red-cyan. Nah lalu coba tempelkan kacamatamu ke Monitor buat menerawang si gambar tadi. tempel merah di kiri, biru di kanan Seperti ini caranya Nah ini dia dua gambar nya. Langsung saja kalian tempel lalu terawang objeknya.. ***** Nah kalau hasil tes anda seperti ini1. Kaca merah hanya bisa ngeliat si biru tapi si biru jadi hitam2. Kaca biru hanya bisa ngeliat si merah tapi merahnya jg jadi hitam3. Ketika di terawang hanya satu objek saja yg keliatan4. Kacamata TIDAK buram/Gelap Berarti kacamata 3D kalian berhasil 100% Biasanya yang buat sendiri tidak sampai 100% berhasil. Biasanya salah pada nomor satu dan nomor 3. Yaitu kaca merah masih melihat dua objek walaupun terlihat tidak apa-apa, karena saya juga begitu, walau cuma 90% yang penting masih banyak ber-efek pada gambar/film 3D. Bagi yang masih melihat dua gambar tapi salah satunya terlihat samar maka kacamata anda masih KURANG EFEKTIF Seperti ini maksud saya kurang efektif Mengatasi kacamata 3D yang kurang efektif Bagi anda yang gagal tes kacamata 3D buatan sendiri pada post sebelumnya. Atau kacamata anda tidak berefek pada gambar / film lakukan langkah Kacamata masih melihat dua gambar saat tes Terawang lagi dua objek dibawahCaranya begini Anda terawang lalu tambahkan tumpukan mika hingga salah satu objek menghilang lakukan ini pada kaca merah dan birusilahkan coba…. 2. Untuk kacamata terlalu buram Lihat saja gambar ini lagi tapi caranya bedaCaranya begini ***** Anda terawang gambarnya lalu kurangi mika satu kedua objek terlihat itu adalah batas anda mengurangi mikaMaka jangan kurangi lagi bila dua objek terlihat karena hanya boleh 1 objek yg terlihatLakukan Yang males buffer, pake ini saja.. Spoiler for pic 3D Spoiler for pic 3D
Sayasudah berhasil membuat kacamata ini, bisa melihat gambar 3D jenis Red-blue dan Red-Cyan. tetapi jangan menggunakan kacamata 3D warna itu untuk kegiatan yang tidak berhubungan dengan melihat gambar 3D atau menggunakan kacamata ini terlalu lama, karena setelah memakai kacamata ini mata kita akan menyesuaikan lagi dengan keadaaan sekitar apabila terlalu lama kita memakainya maka penyesuaian Kita mungkin pernah mendengar tentang kacamata 3D, tetapi apakah kalian tahu apa itu kacamata 3D? Kacamata 3D adalah sebuah peranti optik yang digunakan untuk menyaksikan gambar atau video tiga dimensi. Kacamata 3D menghasilkan efek tiga dimensi dengan cara membagi gambar menjadi dua atau lebih bagian, lalu memproyeksikannya ke lensa kacamata yang berbeda, dan akhirnya menggabungkannya menjadi sebuah tampilan yang memberikan ilusi tiga dimensi. Terdapat dua jenis kacamata 3D yang saat ini banyak digunakan, yaitu polarisasi dan anaglyph. Kacamata polarisasi menghasilkan efek tiga dimensi dengan memanfaatkan cahaya yang dipantulkan dari layar dan membiarkan pola polarisasi lensa mengatur cahaya yang masuk ke mata. Sementara itu, kacamata anaglyph menggunakan filter warna merah dan hijau atau biru yang digunakan pada masing-masing lensa, sehingga menghasilkan efek tiga dimensi. Apa itu Kacamata 3D? Secara sederhana, kacamata 3D adalah sebuah peranti optik yang digunakan untuk menyaksikan gambar atau video tiga dimensi. Kacamata 3D menghasilkan efek tiga dimensi dengan membagi gambar menjadi dua atau lebih bagian, lalu memproyeksikannya ke lensa kacamata yang berbeda, dan akhirnya menggabungkannya menjadi sebuah tampilan yang memberikan ilusi tiga dimensi. Kacamata 3D saat ini digunakan untuk menonton film, bermain game, ataupun penggunaan dalam dunia medis. Mengapa Kita Perlu Menggunakan Kacamata 3D? Penggunaan kacamata 3D memberikan pengalaman tontonan yang jauh lebih menyenangkan dan menyajikan gambar dan video yang lebih memikat untuk dilihat. Ketika kita menggunakan kacamata 3D, kita dipaksa untuk memfokuskan kedua mata pada gambar yang sama, sehingga memberikan ilusi tiga dimensi yang lebih nyata dibandingkan tontonan dua dimensi biasa. Jenis-Jenis Kacamata 3D Terdapat dua jenis kacamata 3D yang saat ini banyak digunakan, yaitu polarisasi dan anaglyph. Kacamata polarisasi menghasilkan efek tiga dimensi dengan memanfaatkan cahaya yang dipantulkan dari layar dan membiarkan pola polarisasi lensa mengatur cahaya yang masuk ke mata. Sementara itu, kacamata anaglyph menggunakan filter warna merah dan hijau atau biru yang digunakan pada masing-masing lensa, sehingga menghasilkan efek tiga dimensi. Cara Kerja Kacamata 3D Cara kerja kacamata 3D sangat sederhana. Kacamata 3D menghasilkan efek tiga dimensi dengan membagi gambar menjadi dua atau lebih bagian, lalu memproyeksikannya ke lensa kacamata yang berbeda, dan akhirnya menggabungkannya menjadi sebuah tampilan yang memberikan ilusi tiga dimensi. Dalam kacamata polarisasi, ketika cahaya dari gambar dipantulkan dari layar, pola polarisasi lensa kacamata mengatur cahaya yang masuk ke mata pengguna, sehingga tercipta efek tiga dimensi. Sementara itu, kacamata anaglyph menggunakan filter warna merah dan hijau atau biru yang digunakan pada masing-masing lensa, sehingga menghasilkan efek tiga dimensi. Keuntungan Kacamata 3D Penggunaan kacamata 3D menambah pengalaman dan kepuasan dalam menonton gambar dan video. Kacamata 3D memberikan efek tiga dimensi yang lebih menarik dan lebih memikat dibandingkan dengan tontonan dua dimensi biasa. Selain itu, kacamata 3D juga dapat digunakan sebagai peranti medis dalam mendeteksi penyakit mata. Manfaat Kacamata 3D Kacamata 3D tidak hanya memberikan pengalaman tontonan yang lebih menarik, tetapi juga memberikan manfaat lainnya. Penggunaan kacamata 3D dalam dunia medis dapat digunakan untuk mendeteksi kelainan pada mata. Penggunaan kacamata 3D juga dapat meningkatkan keterampilan visual seseorang dan dapat meningkatkan kemampuan dalam mengidentifikasi dan membedakan benda-benda dalam tiga dimensi. Kesimpulan Secara keseluruhan, kacamata 3D adalah sebuah peranti optik yang digunakan untuk menyaksikan gambar atau video tiga dimensi. Terdapat dua jenis kacamata 3D yang saat ini banyak digunakan, yaitu polarisasi dan anaglyph. Penggunaan kacamata 3D memberikan pengalaman tontonan yang jauh lebih menyenangkan dan menyajikan gambar dan video yang lebih memikat untuk dilihat. Ketika kita menggunakan kacamata 3D, kita dipaksa untuk memfokuskan kedua mata pada gambar yang sama, sehingga memberikan ilusi tiga dimensi yang lebih nyata dibandingkan tontonan dua dimensi biasa. Kacamata 3D dapat digunakan dalam berbagai bidang seperti industri film, game, ataupun penggunaan dalam dunia medis.
Tapiyang kita bahas dan yang akan kita buat adalah kacamata yang paling terkenal dan yang paling banyak di gunakan di dunia yaitu kacamata 3D warna tipe merah-biru. Kacamata ini dapat mengubah gambar ber-Anaglyph menjadi 3D. Yah.. jadi gitu ceritanya, LHO?!. Lupa kalo cara buatnya belum ane kasih tau. Ya udah pertama sediakan bahan-bahannya
0% found this document useful 0 votes64 views1 pageDescriptionMembuat kacamata 3D Anaglyph murah meriahCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsPDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes64 views1 pageCara Membuat Kacamata 3DJump to Page You are on page 1of 1Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel the full document with a free trial!
Pernahtidak mendengar 3D Anaglyph ? 3D Anaglyph setelah saya browsing di internet artinya itu adalah hasil dari penggabungan 2 gambar menjadi satu supaya kita melihatnya seperti efek 3D saat menggunakan kacamata khusus, yaitu kacamata yang memiliki lensa berwarna Merah dan Biru. Langsung saja saya akan memberikan tutorial cara membuatnya :
Abstrak Implementasi teknologi 3D saat ini lebih banyak digunakan di dunia perfilman dan animasi, padahal teknologi tersebut memiliki potensi untuk dikembangkan dalam fotografi, khususnya fotografi 3D. Sampai saat ini masih sedikit fotografer yang mendalami dan tertarik untuk melakukan eksperimen. Fotografi 3D menyimpan potensi untuk dikembangkan karena implementasi 3D dapat membuat media foto tersebut menjadi sangat unik. Fotografi sendiri merupakan salah satu dari bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni IPTEKS, oleh karena itu ilmu fotografi seharusnya bergerak dinamis mengikuti perkembangan teknologi. Melalui penelitian yang mengarah pada eksperimental fotografi dan citra 3D diharapkan dapat memberikan kontribusi kebaharuan dalam fotografi. Karya fotografi juga memerlukan sentuhan dari nirmana karena nirmana merupakan ilmu yang mempelajari unsur-unsur tata rupa. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan karya-karya fotografi portraiture nirmana dengan teknologi 3D anaglyph. Dengan menggunakan metodologi eksperimental, penelitian ini mengeksplorasi teknik penciptaan fotografi 3D anaglyph. Luaran karya fotografi 3D tersebut menjadi bukti bahwa sisi estetis nirmana dan teknologi fotografi 3D anaglyph merupakan ilmu yang saling berhubungan dan implementatif satu sama lain secara khusus dengan ilmu fotografi.  Kata kunci 3D anaglyph, fotografi, nirmana, portraiture  Abstract The implementation of 3D technology recently is more applicated in film and animation, whereas that technology has big potential to develop in photography, especially the 3D photography genre. Until now, only a few photographers have focused on this genre and are interested in conducting further experiments. 3D photography still has the potential to be developed because 3D applications can produce unique photos. Photography is one of the science and technology fields, therefore photography should move dynamically in line with technological developments. Through research that leads to experimental photography and 3D imagery is expected to contribute novelty in photography. Photographic work also requires nirmana touch because nirmana learns the elements of fine arts. The purpose of this research is to produce portraiture photography works of nirmana with anaglyph 3D By using the experimental methodology, this study explores 3D anaglyph photography creation techniques. The output of 3D photography is evidence that nirmana aesthetic and 3D photography technology are interrelated and implementative especially with the science of photography.  Keywords 3D anaglyph, photography, nirmana, portraiture Figures - uploaded by Daniar Wikan SetyantoAuthor contentAll figure content in this area was uploaded by Daniar Wikan SetyantoContent may be subject to copyright. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Daniar, Puri, & Erisa, Aplikasi Nirmana pada Karya Fotografi Potraiture 3D Anaglyph. 143-156 143 IMPLEMENTASI NIRMANA PADA FOTOGRAFI PORTRAITURE 3D ANAGLYPH Daniar Wikan Setyanto1, Puri Sulistiyawati2, Erisa Adyati Rahmasari3 1,2,3Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro daniarwikan Abstrak Implementasi teknologi 3D saat ini lebih banyak digunakan di dunia perfilman dan animasi, padahal teknologi tersebut memiliki potensi untuk dikembangkan dalam fotografi, khususnya fotografi 3D. Sampai saat ini masih sedikit fotografer yang mendalami dan tertarik untuk melakukan eksperimen. Fotografi 3D menyimpan potensi untuk dikembangkan karena implementasi 3D dapat membuat media foto tersebut menjadi sangat unik. Fotografi sendiri merupakan salah satu dari bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni IPTEKS, oleh karena itu ilmu fotografi seharusnya bergerak dinamis mengikuti perkembangan teknologi. Melalui penelitian yang mengarah pada eksperimental fotografi dan citra 3D diharapkan dapat memberikan kontribusi kebaharuan dalam fotografi. Karya fotografi juga memerlukan sentuhan dari nirmana karena nirmana merupakan ilmu yang mempelajari unsur-unsur tata rupa. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan karya-karya fotografi portraiture nirmana dengan teknologi 3D anaglyph. Dengan menggunakan metodologi eksperimental, penelitian ini mengeksplorasi teknik penciptaan fotografi 3D anaglyph. Luaran karya fotografi 3D tersebut menjadi bukti bahwa sisi estetis nirmana dan teknologi fotografi 3D anaglyph merupakan ilmu yang saling berhubungan dan implementatif satu sama lain secara khusus dengan ilmu fotografi. Kata kunci 3D anaglyph, fotografi, nirmana, portraiture Abstract The implementation of 3D technology recently is more applicated in film and animation, whereas that technology has big potential to develop in photography, especially the 3D photography genre. Until now, only a few photographers have focused on this genre and are interested in conducting further experiments. 3D photography still has the potential to be developed because 3D applications can produce unique photos. Photography is one of the science and technology fields, therefore photography should move dynamically in line with technological developments. Through research that leads to experimental photography and 3D imagery is expected to contribute novelty in photography. Photographic work also requires nirmana touch because nirmana learns the elements of fine arts. The purpose of this research is to produce portraiture photography works of nirmana with anaglyph 3D technology. By using the experimental methodology, this study explores 3D anaglyph photography creation techniques. The output of 3D photography is evidence that nirmana aesthetic and 3D photography technology are interrelated and implementative especially with the science of photography. Keywords 3D anaglyph, photography, nirmana, portraiture Andharupa, Jurnal Desain Komunikasi Visual & Multimedia Vol. 04 No. 02 2018 _________________________ Received 13 March 2018 Revised 24 August 2018 Accepted 26 August 2018 _________________________ Available online at 28 August 2018 Andharupa, Tahun 2018 144 1. PENDAHULUAN Dalam perkembangan fotografi dewasa ini ada banyak genre yang populer di masyarakat seperti fotografi jurnalistik, human interest landscape, sport, fotografi periklanan, foto produk, foto model, foto fashion, foto wedding, dan lain sebagainya. Namun dari setiap genre yang begitu populer di masyarakat jarang mendengar ada genre fotografi 3D, karena selama ini implementasi teknologi 3D biasa digunakan di dunia perfilman dan animasi. Padahal fotografi 3D masih menyimpan potensi untuk dikembangkan karena aplikasi 3D dapat membuat media foto tersebut menjadi sangat unik. Fotografi merupakan salah satu dari IPTEKS Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni yang sangat implementatif di kehidupan masyarakat modern, apalagi dengan perkembangan fotografi digital yang masif, fotografi saat ini menjadi sesuatu yang tidak pernah lepas dari para pengguna gawai. Oleh karena itu ilmu fotografi juga seharusnya bergerak dinamis mengikuti perkembangan IPTEKS, maka dengan penelitian yang mengarah pada eksperimental fotografi dan citra 3D diharapkan dapat memberikan kontribusi besar dalam kebaharuan keilmuan khususnya pada ranah fotografi. Citra 3D anaglyph merupakan teknologi pencitraan tiga dimensi yang muncul dari penggabungan 2 citra 2D stereoscopik yang merepresentasikan penglihatan mata kanan dan kiri sehingga menciptakan ilusi visual 3D Anggela, 2013. Pemilihan 3D anaglyph sebagai teknis yang akan di eksplorasi di penelitian ini dikarenakan teknik ini merupakan implementasi pencitraan 3D yang paling mudah diadaptasi di media cetak dan fotografi. 3D anaglyph bahkan bisa diadaptasi oleh model cetak grafis yang berbasis CMYK meskipun sebenarnya 3D anaglyph merupakan pemisahan channel warna RGB. Sentuhan 3D anaglyph pada penciptaan karya fotografi akan meningkatkan nilai inovasi IPTEKS. Namun untuk lebih bernilai seni karya fotografi memerlukan sentuhan dari nirmana karena nirmana merupakan ilmu yang mempelajari unsur-unsur tata rupa. Dengan adanya implementasi nirmana pada fotografi maka karya dalam penelitian ini akan memiliki nilai estetis yang tinggi. Penelitian ini akan mewujudkan sebuah luaran berupa karya-karya fotografi portraiture nirmana namun dengan teknologi 3D anaglyph. Melalui proses penciptaan karya-karya tersebut peneliti akan bereksperimen mencari metode teknis yang tepat untuk menciptakan karya fotografi 3D anaglyph. Detail dari eksperimen tersebut akan mencari bagaimana proses pemisahan channel RGB pada karya fotografi, mencari jangkauan lensa yang tepat, proyeksi nirmana, skema penempatan lighting, dan lain-lain supaya mendapat citra 3D yang diinginkan. Luaran yang berupa karya fotografi 3D tersebut juga akan menjadi bukti bahwa antara sisi estetis nirmana dan sentuhan IPTEKS 3D anaglyph merupakan bidang ilmu yang saling berhubungan dan implementatif satu sama lain secara khusus dengan bidang fotografi. Nirmana sebagai Dasar Kemampuan Estetika Desain Menurut Sanyoto 2005, nirmana berasal dari bahasa Sansekerta “Nir” dan “Makna” yang berarti tanpa makna, atau kosong, tidak ada apa-apa. Nirmana merupakan dasar Daniar, Puri, & Erisa, Aplikasi Nirmana pada Karya Fotografi Potraiture 3D Anaglyph. 143-156 145 yang teramat penting dalam mempelajari seni rupa. Nirmana berbasis estetika dimana keindahan adalah tujuan utama mempelajari bidang ini. Sering kali kita melihat ada banyak fotografer atau seni rupawan yang menguasai teknis dengan sangat baik, namun dalam berkarya mereka tidak pernah menghasilkan karya-karya yang menarik. Hal ini disebabkan karena minimnya pengetahuan mengenai konsep estetika sendiri. Pada umumnya orang hanya membuat berdasarkan kemampuannya memegang kamera, namun mereka tidak pernah belajar bagaimana cara membuat foto yang enak dilihat oleh mata. Kemampuan teknis fotografi tentunya harus dipisah dengan kemampuan dalam menata sebuah gambar, karena walau dengan kemampuan teknis fotografi yang minim sekalipun, kita dapat membuat sebuah karya foto maupun obyek seni rupa yang menarik selama kita menguasai betul tentang dasar-dasar seni rupa dan desain. Nirmana dapat memberi pengetahuan mengenai berbagai macam prinsip tata letak, diagram warna, etika desain, dan lain-lain yang merupakan dasar dari sebuah perancangan. Idealnya dalam mempelajari nirmana adalah menggunakan latihan yang bersifat manual/handmade. Hal tersebut dikarenakan dapat mempertajam insting visual, melatih telaten dan detail, menggunakan latihan manual juga akan membantu kita dalam mencari ciri khas dalam karya kita. Dalam nirmana kita akan mempelajari secara khusus mengenai berbagai macam prinsip tata rupa dan prinsip diagram warna. Sebuah desain merupakan pengorganisasian atas berbagai unsur seni rupa yaitu; titik, garis, bentuk, bidang, tekstur dan ruang. Fotografi Portraiture di Indonesia Fotografi portraiture adalah fotografi dari seorang tokoh atau sekelompok orang yang menyimpan ekspresi, kepribadian dan perasaan dari subyek tersebut. Sejarah fotografi portraiture di Indonesia dimulai pada tahun 1857, pada saat 2 orang juru foto Woodbury dan Page membuka sebuah studio foto di Harmonie, Batavia. Masuknya fotografi ke Indonesia tepat 18 tahun setelah Daguerre mengumumkan hasil penelitiannya yang kemudian disebut‐sebut sebagai awal perkembangan fotografi komersil. Studio fotopun semakin ramai di Indonesia, dan salah satu pelopor fotografi portraiture di Indonesia adalah Kassian Cephas. Segara, 2012 Gambar 1. Kassian Cephas 1844‐1912 [Sumber Andharupa, Tahun 2018 146 Cephas lahir pada 15 Januari 1845 dari pasangan Kartodrono dan Minah. Cephas juga merupakan anak angkat dari orang Belanda yang bernama Frederik Bernard Fr. Schalk. Cephas menghabiskan masa kanak‐kanaknya di rumah Christina Petronella Steven Cephas mulai belajar menjadi fotografer profesional pada tahun 1860‐an, Kemudian magang di Isidore van Kinsbergen. Cephas bekerja di Jawa Tengah sekitar tahun 1863‐1875. Berita kematian Cephas di tahun 1912 menyebutkan bahwa ia belajar fotografi kepada seseorang yang bernama Simon Willem Camerik. Nama Kassian Cephas mulai dikenal banyak orang saat memotret Sultan Hamengku Buwono VII muncul di tembok istana. Sejak saat itu Cephas dikenal sebagai pelopor fotografi portraiture di Indonesia. Gambar 2. Foto Portraiture Karya Cephas kiri “Sultan Hamengku Buwono VII” dan kanan“Gadis Bali” [Sumber Dari foto‐fotonya tersebut, bisa dibilang bahwa Cephas telah memotret banyak hal tentang kehidupan di dalam Keraton, mulai dari foto Sultan Hamengku Buwono VII dan keluarganya, bangunan‐bangunan sekitar Keraton, upacara Garebeg di alun‐alun, iring‐iringan benda untuk keperluan upacara, tari‐tarian, hingga pemandangan Kota Yogyakarta dan sekitarnya. Tidak itu saja, bahkan Cephas juga diketahui banyak memotret candi dan bangunan bersejarah lainnya, terutama yang ada di sekitar Yogyakarta. Namun dari banyak karya-karya fotografinya Cephas lebih banyak dikenal sebagai seorang fotografer portraiture karena karya-karyanya banyak menggunakan obyek manusia atau figur Setyanto, 2017. Fotografi 3D Anaglyph Citra 3D Three Dimensional atau tiga dimensi adalah setiap objek yang memiliki tiga dimensi yaitu lebar, tinggi, dan kedalaman width, height, dan depth. Dengan kata lain grafik 3D adalah grafik yang dipaparkan dalam bentuk 3 dimensi pada paksi atau koordinat x, y, dan z. Setiap obyek yang dibuat menggunakan software aplikasi 3D akan mempunyai dimensi seperti yang disebutkan di atas. Arofa, 2017 Daniar, Puri, & Erisa, Aplikasi Nirmana pada Karya Fotografi Potraiture 3D Anaglyph. 143-156 147 Gambar 3. Grafik XYZ pada Citra 3D [Sumber Arofa, 2017] Membuat gambar tiga dimensi perspektif merupakan kegiatan menuangkan angan-angan dalam ukuran tiga dimensi kedalam kertas dua dimensi, baik dengan pengamatan langsung atau berdasarkan kenyataan. Dalam gambar benda yang lebih dekat dengan mata akan tergambar lebih besar bila dibandingkan dengan yang jauh dengan mata. Semakin jauh dari pandangan mata semakin kecil dan akhirnya menghilang di titik horizontal. Sehingga citra 3D selalu memiliki persepsi jarak baik itu dipersepsikan dekat atau jauh. Arofa, 2017 Gambar 4. Kacamata 3D Anaglyph [Sumber google images] Dalam dunia sinematografi kita mengenal ada istilah citra 3D anaglyph atau teknologi visual yang memberikan efek stereoscopic pada penglihatan dengan mengencode gambar yang diterima setiap mata menggunakan filter warna biasanya warna kromatik yang berlawanan yaitu merah dan cyan Anggela, 2013. Gambar anaglyph mengandung 2 gambar yang difilter dengan warna yang berbeda namun menyatu. Dengan melihat melalui color coded anaglyph glasses kode warna kacamata anaglyph setiap gambar akan diterima masing-masing mata kiri dan kanan. Tujuannya memberikan persepsi tiga dimensi oleh visual cortex pada otak manusia, kejadian ini disebut brain fuses. Meskipun anaglyph adalah teknologi lama ditemukan oleh Wilhelm Rollmann pada tahun 1852. Namun anaglyph masih digunakan di zaman modern sebagai sarana hiburan dan pembelajaran dengan biaya operasional yang murah. Berikut penulis lampirkan contoh foto 3D anaglyph sebagai eksperimen awal sebelum penelitian ini dimulai. Dalam mempersiapkan penelitian ini, penulis telah melakukan beberapa eksperimen awal yang dapat menjadi gambaran akan wujud luaran karya yang nantinya dihasilkan dari penelitian ini. Eksperimen tersebut penulis lakukan dengan mengadakan dua sesi pemotretan yang menggambarkan akan dua jenis foto yaitu foto nirmana portraiture merupakan Andharupa, Tahun 2018 148 aplikasi proyeksi gambar nirmana ke portraiture manusia dan foto 3D anaglyph merupakan penggabungan 2 citra steroescopic dari imaji mata kanan dan kiri. Gambar 5. Contoh Karya Foto Eksperimental Nirmana Portraiture [Sumber Dokumentasi Penulis] Gambar 6. Contoh Karya Eksperimental Foto 3D Anaglyph Gunakan Kacamata 3D untuk Hasil Imaji 3D yang Lebih Sempurna [Sumber Dokumentasi Penulis] 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Menurut Cochran 1957 mengartikan eksperimen sebagai sebuah atau sekumpulan percobaan yang dilakukan melalui perubahan-perubahan terencana terhadap variabel input suatu proses atau sistem sehingga dapat ditelusuri penyebab dan faktor-faktor sehingga membawa perubahan pada output sebagai respon dari eksperimen yang telah dilakukan. Adapun tujuan dari metode eksperimen adalah untuk menguji efektifitas dan efisiensi dari Daniar, Puri, & Erisa, Aplikasi Nirmana pada Karya Fotografi Potraiture 3D Anaglyph. 143-156 149 suatu pendekatan, metode, teknik, atau media pengajaran dan pembelajaran, sehingga hasilnya bisa diterapkan jika memang baik atau tidak digunakan jika memang tidak baik dalam pengajaran sebenarnya. Sedangkan menurut Nasir 1988 75 mengemukakan tujuan dari penelitian eksperimental adalah untuk menyelidiki ada-tidaknya hubungan sebab akibat serta berapa besar hubungan sebab akibat tersebut dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada beberapa kelompok eksperimental dan menyediakan kontrol perbandingan. Dalam penelitian ini metode eksperimen dilakukan dengan cara mengeksplorasi teknik pemotretan agar menghasilkan karya fotografi portraiture 3D anaglyph yang terbaik. Variabel yang dieksplorasi bisa berupa bagan peletakan lighting, pengambilan sudut pemotretan, pemilihan focal lenght lensa, penggunaan alat serta jarak pengambilan. Eksperimen yang dilakukan terdiri dari 3 tahap yang yaitu eksperimen tahap 1 yang berfokus pada implementasi nirmana pada foto portraiture. Pada tahap 2 eksperimen akan berfokus pada proses pembuatan foto 3D anaglyph dan pada tahap 3 akan berfokus pada penggabungan karya fotografi portraiture nirmana dan implementasi fotografi 3D anaglyph. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Penulis melakukan serangkaian eksperimental seputar teknis pemotretan untuk menghasilkan efek 3D anaglyph yang maksimal. Eksperimental Tahap 1 Tahap awal eksperimental adalah membuat karya fotografi aplikasi nirmana repetisi hitam putih dan aplikasi nirmana tekstur warna pada portraiture model manusia seacra close up. Teknis foto yang digunakan tersebut akan digabungkan pada tahap berikutnya yaitu implementasi format 3D anaglyph. Tujuan dari eksperimental tahap 1 ini adalah memetakan pencapaian estetis penciptaan fotografi portraiture nirmana. KAMERALCD PROYEKTORBACKGROUND HITAMMODELGambar 7. Skema Lighting Setup untuk Foto Portraiture Nirmana [Sumber Dokumentasi Penulis] Andharupa, Tahun 2018 150 Eksperimen tahap 1 menggunakan penerangan LCD proyektor yang diarahkan kepada model secara langsung untuk mendapatkan proyeksi karya nirmana secara langsung pada wajah dan tubuh model yang akan di foto. Background yang digunakan adalah warna hitam untuk mengoptimalkan hasil proyeksi nirmana pada wajah dan sebagian tubuh model karena akan menimbulkan kontras yang kuat antara objek yang difoto dengan backgroundnya. Gambar 8. kiri Hasil Eksperimental Fotografi Portraiture Nirmana Repetisi dan kanan Hasil Eksperimental Fotografi Portraiture Nirmana Tekstur. talent Arum dan Gilang. [Sumber Dokumentasi Penulis] Eksperimental Tahap 2 Eksperimental tahap kedua akan mengeksplorasi pembuatan fotografi 3D anaglyph. Pada eksperimental ini peneliti tidak menggunakan kamera atau lensa 3D pabrikan namun menggunakan kamera DSLR dan lensa konvensional. Eksperimental tahap kedua ini cukup krusial karena mencari komposisi jarak yang paling efektif dalam penciptaan efek 3D anaglyph antara pemotretan versi mata kiri dan mata kanan. Jarak pemotretan mata kanan dan kiri ini juga berkorelasi terhadap jarak focal lenght pada lensa. KAMERAMATA KIRI KAMERAMATA KANANBACKGROUND PUTIHJarak kamera kiri dan kanan 1-2cmMODELSoft BoxLightingSoft BoxLightingGambar 9. Skema Lighting Setup Untuk Foto 3D Anaglyph [Sumber Dokumentasi Penulis] Daniar, Puri, & Erisa, Aplikasi Nirmana pada Karya Fotografi Potraiture 3D Anaglyph. 143-156 151 Pemotretan pada eksperimental tahap kedua ini menggunakan teknis pemotretan studio indoor dengan aksesoris softbox yang diletakkan kanan dan kiri dengan kekuatan cahaya sama besar untuk menghasilkan ketajaman yang optimal seperti terlihat pada gambar 9. Sedangkan untuk menghilangkan channel merah serta penggabungan foto mata kanan dan kiri dilakukan lewat software Adobe Photoshop. Eksperimen ini menggunakan berapa variabel uji coba. Variabel pertama adalah focal lengt FL yaitu lensa yang meliputi FL 16-24mm, 24-35mm, 35-85mm, >85mm. Variabel kedua adalah jarak pemotretan antara mata kanan dan kiri yaitu 1-2cm, 2-3cm dan 3-4cm. Variabel ketiga adalah jarak fokus yaitu 1m, 2m dan 4m. Dari hasil uji coba tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa efek 3D anaglyph hanya bisa didapatkan dengan menggunakan lensa focal lenght lebar – medium antara 16-35mm dengan jarak model dengan kamera antara meter. Untuk detailnya hasil uji coba tersebut bisa dilihat di tabel dibawah ini Tabel 1. Tabel Jarak Focal Lenght untuk Foto 3D Anaglyph [Sumber Dokumentasi Penulis] Jarak focal lenght Lensa mm dalam format full frame Jarak pemotretan antara mata kanan dan kiri Jarak model portraiture. Berikut adalah salah satu contoh foto hasil eksperimental tahap kedua yaitu pembuatan fotografi 3D anaglyph. Untuk mendapatkan sensasi 3D anaglyph hanya bisa didapat dengan melihat foto dengan kacamata 3D. Andharupa, Tahun 2018 152 Gambar 10. Hasil Foto Eksperimental Tahap Kedua Menggunakan Focal Length 24 mm, Jarak Kamera Mata Kanan dan Kiri 1-2 cm, Jarak Model dengan Kamera 1-2 m. [Sumber Dokumentasi Penulis] Eksperimental Tahap 3 Pada tahap ini dilakukan penggabungan dua metode sebelumnya yaitu pengaplikasian nirmana portraiture dan pengaplikasian 3D anaglyph. Pada tahap tiga peneliti mencoba melakukan beberapa eksperimental untuk mendapatkan hasil paling optimal untuk menghasilkan karya fotografi aplikasi nirmana pada fotografi 3D anaglyph. a. Blending Method Penggabungan secara digital imaging dengan software adobe photoshop. Tahap ini menggunakan penggabungan karya nirmana secara digital lewat teknik blending pada software Adobe Photoshop. Caranya adalah dengan menyiapkan karya foto yang telah berformat 3D anaglyph kemudian dengan adobe photoshop ditumpukkan dengan layer yang berisikan karya nirmana kemudian diberi efek transparan agar menyatu dengan karya foto portraiture 3D anaglyph yang ada di bawah layer tersebut. Hasilnya tidak terlalu maksimal karena efek 3D pada gambar nirmana kurang dapat memunculkan kesan 3D namun justru nampak flat dan tidak berdimensi. Gambar 11. Hasil Foto Eksperimental Tahap Ketiga Penggabungan Layer Gambar Nirmana Di Atas Foto Portraitureure yang Sudah Berformat 3D [Sumber Dokumentasi Penulis] Daniar, Puri, & Erisa, Aplikasi Nirmana pada Karya Fotografi Potraiture 3D Anaglyph. 143-156 153 b. Projection Method Berbeda pada eksperimen sebelumnya, metode ini menggantikan metode layer blending dengan menggunakan proyeksi dari LCD Proyektor. Caranya adalah dengan menyorotkan gambar nirmana ke tubuh model dengan bantuan alat LCD Proyektor. Setelah itu difoto dengan representasi mata kiri dan kanan lalu digabungkan dengan software Adobe Photoshop untuk merubah ke format 3D anaglyph. Hasil dari eksperimen metode proyeksi ini menghasilkan karya yang cukup artistik namun dalam ketika diubah ke format 3D tidak optimal karena nirmana proyeksi tidak teraplikasi secara sempurna di tubuh model karena memunculkan bayangan-bayangan yang mengganggu dari LCD proyektor. Berikut adalah hasil dari eksperimen metode proyeksi. Gambar 12. Hasil Foto Eksperimental Tahap Ketiga dengan Metode Penyinaran LCD Proyektor. [Sumber Dokumentasi Penulis] c. Manual Drawing Method/Body Painting Metode ini adalah mengaplikasikan gambar nirmana secara manual ke tubuh model dengan cara melukis secara langsung ke wajah dan sebagian tubuh model. Setelah tubuh dan wajah model selesai dilukis, kemudian difoto menggunakan teknik low key atau latar belakang hitam supaya menghasilkan efek timbul pada objek yang difoto. Andharupa, Tahun 2018 154 KAMERAMATA KIRI KAMERAMATA KANANBACKGROUND HITAMJarak kamera kiri dan kanan 1-2cmMODELBarndornLightingGambar 13. Skema Lighting Setup untuk Foto 3D Anaglyph Low Key [Sumber Dokumentasi Penulis] Proses convert 3D anaglyph dilakukan dengan cara mengambil 2 foto sebagai representasi mata kanan dan kiri kemudian digabungkan lewat software Adobe Photoshop. Hasil yang didapatkan dari metode manual drawing merupakan yang paling maksimal dari semua eksperimental yang telah dilakukan oleh peneliti, karena pada tahap ini segala kekurangan yang ada pada metode sebelumnya dapat diminimalkan seperti muncul bayangan-bayangan LCD proyektor yang akan mengganggu kesan 3 dimensional pada foto. Selain itu metode manual drawing ini dapat memunculkan kesan nirmana 3D anaglyph yang mendekati sempurna daripada metode yang lain. Satu-satunya kekurangan yang muncul pada metode manual drawing adalah munculnya distorsi warna sehingga warna yang muncul ketika dilihat menggunakan kacamata 3D tidak sama meleset dari warna aslinya. Berikut adalah hasil dari pemotretan eksperimental dengan metode manual drawing method/body painting. Daniar, Puri, & Erisa, Aplikasi Nirmana pada Karya Fotografi Potraiture 3D Anaglyph. 143-156 155 Gambar 14. Beberapa Hasil Foto Eksperimental Tahap Ketiga dengan Metode Manual Drawing / Body Painting. [Sumber Dokumentasi Penulis] 4. KESIMPULAN Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa untuk mendapatkan hasil fotografi 3D anaglyph yang sempurna fotografer sebaiknya menggunakan lensa dengan focal lenght lebar rentang 16-35mm pada format kamera full frame. Hal tersebut diasumsikan karena pemotretan 3D anaglyph menggunakan representasi dari penglihatan mata kanan dan kiri yang paling mendekati rentang penglihatan mata manusia. Sedangkan untuk jarak fokus pemotretan untuk portraiture adalah antara - ∞, oleh karena itulah pada hasil akhir dari pemotretan foto akan dicroping agar dapat menghasilkan foto portraiture yang tepat. Sedangkan untuk pengaturan kecepatan speed tidak berpengaruh pada hasil 3D anaglyph, namun untuk bukaan f sebaiknya menggunakan diafragma sempit agar foto yang dihasilkan memiliki ruang tajam yang luas. Untuk aplikasi nirmana pada foto portraitureure 3D anaglyph juga dapat disimpulkan bahwa teknik aplikasi manual drawing/body painting adalah teknik aplikasi nirmana yang paling bagus atau sempurna dibandingkan dengan teknik lain seperti proyeksi LCD dan layer blending. Hanya saja teknik manual drawing atau body Andharupa, Tahun 2018 156 painting merupakan teknik yang memakan waktu paling lama daripada teknik yang lain karena harus melukis karya nirmana secara bertahap pada wajah dan tubuh model yang akan difoto. Dengan ditemukannya rumusan atau metode pemotretan 3D anaglyph menggunakan lensa dan kamera konvensional maka semakin terbuka lebar peluang bagi penelitian-penelitian berikutnya di bidang penciptaan karya fotografi dengan menggunakan teknik serupa. Teknik 3D anaglyph ini dapat juga digunakan untuk penciptaan karya fotografi yang lain seperti halnya fotografi landscape, arsitektur, human interest dan fotografi abstrak atau ekspresi. Teknik 3D anaglyph juga mudah diadaptasi di berbagai media cetak, selain media RGB, teknik 3D anaglyph juga bisa digunakan pada media cetak CMYK sehingga bebas menggunakan jenis kertas apapun selama masih berformat full color. Saran terpenting dari penelitian ini adalah berkaitan dengan publikasi cetak yang berformat hitam-putih sehingga karya fotografi 3D anaglyph tidak dapat dinikmati, karena untuk dapat menikmati karya foto ini 3D secara optimal harus dilihat dalam format berwarna dengan kacamata khusus. Tanpa hal tersebut karya fotografi 3D anaglyph menjadi sia-sia karena penyajian dengan format hitam putih hanya akan membuatnya nampak seperti foto konvensional, menikmati foto ini meskipun dalam format berwarna namun tanpa kacamata 3D juga hanya membuatnya tampak seperti sebuah karya abstrak yang memiliki distorsi warna. DAFTAR PUSTAKA Anggela, D. 2013. Perancangan Aplikasi Anaglyph Image dengan Menggunakan Metode Chromatic Anaglyphic pada Citra Berdasarkan Besarnya Jarak Pergeseran Warna. Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi JustIN, 13, 182-185. Arofa, V. S. 2017. 1 Karakteristik Obyek 3 Dimensi. URL [Diakses pada 10 April 2018] Cochran, 1977. Sampling Method. Jhon Welley & Son, INC Nasir, Moh. 1988. Metode Penelitian. Jakarta GI Press Sanyoto, Sadjiman Ebdi. 2005. Dasar-Dasar Tata Rupa dan Desain NIRMANA. Jogjakarta Arti Bumi Intaran Segara, T. M. 2012. Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Akademi Dan Galeri Fotografi Di Yogyakarta Berdasarkan Pendekatan Arsitektur Metafora Doctoral dissertation, UAJY. Setyanto, Daniar Wikan. 2017. Perancangan Fotografi Esai “Semarang City By The Sea” Dengan Pendekatan EDFAT. Jurnal Andharupa, 03/02, 204-212. Smith, Brian. 2007. Secrets of Great Portait Photography. Elex Media Komputindo ... Melakukan analisis Visual akan selalu berkaitan dengan rupa dasar atau kata lain ialah nirmana, dalam nirmana kita akan mempelajari secara khusus mengenai berbagai macam prinsip tata rupa dan prinsip diagram warna. Sebuah desain merupakan pengorganisasian atas berbagai unsur seni rupa yaitu; titik, garis, bentuk, bidang, tekstur dan ruang [3]. Unsur seni rupa tidak disadari akan terus dilakukan dalam proses kreatif dalam pembuatan karya seni sehingga terwujudnya karya merupakan aplikasi unsur seni yang digabungkan menjadi satu bagian komposisi yang penuh dengan makna, artinya unsur seni tersebut memiliki sifat pada masing masing aspek. ...Tiphanny Aurumajeda Martiyadi NurhidayatLogo untuk UMKM sangat berpengaruh bagi beberapa aspek khususnya untuk kepercayaan konsumen untuk membeli sebuah produk. Logo yang dibuat menarik dan memperlihatkan identitas perusahaan akan menambah ciri atau karakter perusahaan serta memiliki daya tarik dalam segala sudut pandang seperti, marketing, identitas perusahaaan, dan lainnya. UMKM propesor bawang yang bergerak pada produk bawang goreng berada di daerah Padarek Kabupaten Kuningan melakukan inovasi dengan membuat logo untuk berinovasi pada penjualan dan eksistensi perusahaan. Logo tersebut memperlihatkan bawang dengan bentuk membulat dengan warna yang cerah memperlihatkan bahan baku selalu segar dan melalui kualifikasi penjaminan mutu produksi, disertai warna cerah memperlihatkan sikap ceria dan optimis dalam melakukan proses produksi. Logo tersebut berdampak pada daya tari pembeli karena pembeli melihat visualisasi dari produk tersebut melihat angket aspek logo sebanyak 88% logo dinyatakan baik, interaktif, dan memperlihatkan karakter produk, dan packaging 75 % melihat dan menjamin kamanan dan mutu pada Aplikasi Anaglyph Image dengan Menggunakan Metode Chromatic Anaglyphic pada Citra Berdasarkan Besarnya Jarak Pergeseran WarnaD AnggelaAnggela, D. 2013. Perancangan Aplikasi Anaglyph Image dengan Menggunakan Metode Chromatic Anaglyphic pada Citra Berdasarkan Besarnya Jarak Pergeseran Warna. Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi JustIN, 13, 182-185. Arofa, V. S. Tata Rupa dan Desain NIRMANAW G CochranCochran, 1977. Sampling Method. Jhon Welley & Son, INC Nasir, Moh. 1988. Metode Penelitian. Jakarta GI Press Sanyoto, Sadjiman Ebdi. 2005. Dasar-Dasar Tata Rupa dan Desain NIRMANA. Jogjakarta Arti Bumi IntaranLandasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Akademi Dan Galeri Fotografi Di Yogyakarta Berdasarkan Pendekatan Arsitektur Metafora Doctoral dissertation, UAJYT M SegaraSegara, T. M. 2012. Landasan Konseptual Perencanaan Dan Perancangan Akademi Dan Galeri Fotografi Di Yogyakarta Berdasarkan Pendekatan Arsitektur Metafora Doctoral dissertation, UAJY.Perancangan Fotografi Esai "Semarang City By The SeaDaniar SetyantoWikanSetyanto, Daniar Wikan. 2017. Perancangan Fotografi Esai "Semarang City By The Sea" Dengan Pendekatan EDFAT. Jurnal Andharupa, 03/02, of Great Portait PhotographyBrian SmithSmith, Brian. 2007. Secrets of Great Portait Photography. Elex Media Komputindo

Disiniakan dibahas cara membuat kacamata 3D Anaglyph yaitu kacamata yang terdiri dari lensa warna merah dan biru, dan hanya bisa digunakan untuk melihat gambar, film dan game Anaglyph. Setelah sebelumnya saya sudah membahas iZ3D driver yang digunakan untuk membuat gambar, film dan game menjadi stereo Anaglyph maka sekarang saatnya membuat

Halo teman-teman kembali lagi di blog satria mahir, pada kesempatan kali ini saya akan berbagi informasi mengenai cara membuat kacamata mengenai kacamata 3d, waktu kecil pernahkan kalian melihat acara di televisi yang mempunyai fitur 3d?.Saya sudah agak lupa mengenai nama acara tersebut, tapi intinya acara tersebut bisa lebih nikmat jika kita menontonya memakai kacamata dari itu saya sedikit bernostalgia mengenai cara membuat kacamata Membuat Kacamata 3D Anaglyph Untuk Laptop SendiriSaking mudahnya membuat kacamata 3D sendiri, Kamu dapat langsung menciptakannya pas saat sebelum menyaksikan film, kala Kamu menyadari kalau kacamata yang menyertai DVD 3D Kamu sudah lenyap! Saat sebelum mengawali, yakinkan kalau tontonan Kamu memakai teknologi 3D merah biru era dulu. Teknologi 3D dengan pendekatan lebih modern pula lebih sukar terbuat sendiri, ataupun lebih mahal dibanding memesan online kacamatanya Ataupun Pakai Ulang Suatu Bingkai KacamataOpsi sangat kokoh merupakan memakai kacamata biasa ataupun gelap murah dari toko obat ataupun aksesoris, dengan mencabut lensa plastiknya. Pada taraf ini, Kamu tidak mengirit sangat banyak duit dibanding membeli kacamata 3D lebih praktis cara membuat kacamata 3d yang telah jadi. Oleh sebab itu, banyak orang lebih memilih memakai kertas papan poster board, kertas karton cardstock, ataupun kertas biasa yang dilipat jadi 2 papan yang lumayan keras semacam oak tag hendak tahan lebih lama dibanding opsi kertas yang serta memotong bingkai kacamata lumayan intuitif, tetapi Kamu dapat mencetak, menggunting serta meniru pola berikut pada kertas lebih tebal apabila Kamu Lembaran Plastik Bening Buat Digunakan Selaku LensaNyaris seluruh tipe lembaran plastik bening dapat dipakai. Terlepas dari opsi Kamu, guntinglah wujud yang sedikit lebih besar dari lubang buat mata pada bingkai kacamata supaya Kamu mempunyai lumayan ruang buat menempelkannya. Berikut sebagian opsi yang banyak adaPlastik cellophane, ialah plastik tipis serta lentur yang kerap kali digunakan selaku penutup bagian jendela intip pembungkus santapan, ataupun pembungkus luar kotak transparansi yang suka digunakan buat OHP proyektor. Kamu dapat membelinya dari toko CD Yang Keras Jewel Case Itu SendiriPlastik ini hendaknya cuma digunting oleh orang berusia yang lumayan pakar sebab resiko kotak CD rusak berpelantingan. Gores permukaan plastik secara kesekian serta tipis dengan pisau ataupun cutter buat keperluan universal sampai tertandai lumayan dalam, setelah itu tekan dengan pelan buat mematahkan asetat pula diucap film asetat ada di toko perlengkapan serta bahan seni ataupun toko pencahayaan teater/ panggung. Biasanya plastik ini telah ada dalam warna merah serta biru kehijau- hijauan sian sehingga Kamu dapat melupakan sesi memberi warna salah satu lensa jadi merah serta satunya biru. Pakai spidol permanen buat memberi warna salah satu sisi masing-masing lensa. Kacamata ini berperan sangat baik kalau Kamu memakai warna sian dibanding biru biasa, tetapi spidol bertinta biru lebih gampang ditemui serta telah bisa berperan lumayan pewartaan nampak tidak menyeluruh ataupun tidak tidak berubah- ubah, ratakan memakai jari ruangan tampak lebih hitam dikala Kamu memandangnya lewat lensa. Bila ruangan masih nampak lumayan cerah, warnai sisi kebalikannya dari lensa Lensa Pada Lubang Kacamata Dengan SelotipLensa bercorak merah buat mata KIRI sedangkan biru buat mata KANAN. Rekatkan lensa ke bingkai, serta yakinkan selotip tidak menutupi lensa itu sendiri supaya Kamu tidak mendapatkan foto yang kabur. Ganti Setelan Hue Serta Tint Pada Monitor KamuCoba kenakan kacamata Kamu da pandang foto 3D Kamu. Bila Kamu memandangi layar Televisi ataupun pc serta tidak memandang dampak 3D lebih mudah jika cara membuat kacamata 3d, ganti setelan hue serta tint pada monitor sampai warna biru pada layar jadi tidak nampak lewat lensa kanan Kamu. Semestinya peristiwa ini hendak nampak dengan jelas sebab foto hendak seketika "melompat" jadi Kacamata Buat Memandang Citra 3D Biru Serta MerahKacamata anaglyph merupakan wujud terkini teknologi citra cara membuat kacamata 3d. Citra yang identik ditafsirkan sekali dalam warna merah serta sekali dalam warna sian, dengan salah satunya sedikit digeser. Dikala dilihat memakai kacamata dengan lensa yang mempunyai warna sama, masing-masing mata cuma bisa mengetahui citra dari warna kebalikannya. Sebab kedua mata Kamu mengetahui citra yang nampak sama dari sudut pandang berbeda, Kamu hendak menafsirkannya semacam objek 3 ukuran 3D yang DVD bukan BluRay 3D serta game yang memamerkan fashion anaglyph ataupun stereoscopic dapat berperan dengan kacamata ini. Jalani penelusuran online buat video serta foto anaglyph buat menciptakan konten 3D lebih besar Televisi serta teater film 3D memakai teknologi berbeda. Bila sesuatu layar ataupun foto 3D memiliki warna tidak hanya merah serta biru, kacamata ini tidak bisa menolong & TrickBila Kamu mencari permainan yang dapat dimainkan dengan kacamata merah biru ini, cobalah "Bioshock","King's Bounty Armoured Princess", serta "Minecraft."Hias kacamata memakai bahan yang ada buat menjadikannya opsi yang lebih kokoh, belilah kacamata pelindung dari toko peralatan serta warnai langsung lensa yang bioskop, teater IMAX memakai polarisasi linear, sedangkan RealD memakai polarisasi melingkar, walaupun perihal ini bisa berganti sambil keduanya berupaya bermacam opsi lain. Kacamata buat satu sistem tidak hendak berperan dalam teater yang memakai sistem yang menggunakan kacamata secara slalu; kacamata 3D dapat menyebabkan sakit mengemudi sambil menggunakan kacamata praktis jika menggunakan cara membuat kacamata artikel yang bisa saya sampaikan mengenai cara membuat kacamata 3d, semoga tutorial kali ini bermanfaat dan bisa langsung kasih.

CaraMembuat Kacamata Di Blender 3D PART 3 (Bagian Melubangi Dan Menggandakan Objek 3D) Durasi: 04:27 14 menit yang lalu. #3DAnimation #BlenderTutorial #CaraMelubangiObjekDiBlender #

Sebelumnya saya pernah memposting tentang beberapa film 3D dimana kita dapat menikmati teknologi film tiga dimensi melalui PC/laptop sendiri, yang tentunya harus ditonton dengan menggunakan kacamata 3D. Dan akan terus saya posting film-film 3D lainnya agar teman-teman dapat menikmati film-film tersebut secara 3D. Nah kali ini saya akan membagikan cara membuat kacamata 3D, yang pastinya sangat mudah untuk Anda buat sendiri. Kacamata yang dibuat disini ialah Kacamata 3D yang umum digunakan, yaitu jenis red-cyan merah dan biru yang dapat melihat gambar/video tipe anaglyphs. Gambar di atas adalah contoh kacamata 3D yang sudah saya buat, dan hasilnya pun tidak mengecewakan. Sediakan dulu alat dan bahannya Kertas kartonPlastik mika warna merah dan biruGuntingLem atau staples Langsung saja ke cara membuatnya, step by step Buat pola kacamatanya di kertas karton, lalu gunting. Jika tidak mau ribet, download polanya di sini dari Paper Project, lalu print dan gunting. Contoh Contoh pola kacamata 3D, dari Paper ProjectGunting plastik mika, dengan ukuran yang sedikit lebih besar dari lubang pada kacamata. Mika warna biru untuk mata kanan, dan yang merah untuk mata kecerahan warna plastik mika. Tes ini wajib dilakukan, karena sangat mempengaruhi kualitas 3D yang diperoleh nantinya. Caranya, tes dengan gambar sudah pas jikaMika merah hanya bisa melihat lingkaran biru yang menjadi hitamMika biru hanya bisa melihat lingkaran merah yang menjadi hitamLalu bagaimana jika kedua lingkaran masih terlihat? Awalnya saya mengalami masalah tersebut, tapi saya akali dengan menempel mikanya berlapis-lapis, sampai hanya 1 lingkaran saja yang terlihat pada masing-masing mika. Jumlah lapisannya tergantung pada gelap/terangnya mika itu sendiri. Pada percobaan saya, mika biru saya susun sebanyak 3 lapis, dan yang merah 6 lapis. Sekedar saran, carilah mika merah yang benar-benar gelap merah gelap, karena jika dilapis terlalu banyak, justru akan buram. Jika layar laptop terlalu gelap, tingkatkan brightness laptop Anda, atau nonton di tempat yang redup. Jika kecerahannya sudah pas, tempelkan mika pada kacamata. Silakan Anda gunakan lem atau staples. Pada kasus saya, karena mikanya berlapis-lapis, maka saya gunakan staples saja biar praktis dapat anda lihat di gambar pertama di atas Nah jika sudah selesai silakan uji pada film 3D Anda, atau dari screenshot film 3D yang sudah saya siapkan di setiap postingan Menonton!!!
CaraKerja Anaglyph. Kali ini kita khususkan belajar kerja 3D Anaglyph berwarna Merah - Syan (Red-Cyan). karena warna inilah yang paling terkenal dan banyak di gunakan di dunia. Gambar 3D Anaglyph yang telah di buat awalnya adalah gambar stereo yang disatukan dengan warna berbeda. Gambar stereo yang berupa foto di ambil dari dua tempat yang Jakarta Kacamata 3D tiga dimensi adalah alat optik, yang digunakan untuk memproyeksikan gambar atau video yang memberikan ilusi tiga dimensi 3D pada mata pengguna. Kacamata 3D memanfaatkan prinsip dasar ilmu fisika, untuk menciptakan kedalaman pada gambar atau video, dengan memberikan perspektif yang berbeda pada mata kanan dan kiri. Selain manfaatnya, cara membuat kacamata 3D tergolong mudah dan bisa dijadikan sebagai proyek DIY Do It Yourself di rumah. Cara membuat kacamata 3D yang mudah ini, memungkinkan pengguna merasakan sensasi yang lebih realistis, dan mendalam terkait objek yang dilihat. Kacamata 3D bekerja dengan memanfaatkan dua jenis teknologi utama yaitu pasif dan aktif. Kacamata 3D pasif menggunakan filter polarisasi, sedangkan kacamata 3D aktif menggunakan teknologi shutter glasses untuk mengontrol sinyal gambar yang masuk ke setiap mata. Sejarah Hari Lansia Nasional 2023, Mendorong Kebijakan dan Perubahan Sosial Imam Syafi'i Adalah Ulama Besar dan Pendiri Mazhab Fiqih, Simak Penjelasannya 3 Perbedaan Amnesti dan Abolisi dalam Sistem Hukum, Simak Penjelasannya Kacamata 3D banyak digunakan dalam industri hiburan, seperti bioskop, televisi, dan game, untuk memberikan pengalaman visual yang lebih imersif pada pemirsa. Selain itu, kacamata 3D juga digunakan dalam aplikasi medis, arsitektur, dan pembelajaran untuk memberikan gambaran tiga dimensi yang lebih detail dan akurat. Berikut ini cara membuat kacamata 3D yang rangkum dari berbagai sumber, Kamis 16/3/2023. Chef asal Thailand ini tengah menjadi pembicaraan publik. Bintang Michelin ini miliki gaya nyentrik dengan mengenakan kacamata selam saat penghujung era 90-an, ada sinetron yang membuat penontonnya harus pakai kacamata 3D biar terlihat lebih 3D adalah salah satu teknologi, yang memungkinkan kita untuk menonton film, game, atau acara TV dalam tiga dimensi. Kacamata 3D bekerja dengan cara menampilkan gambar ganda pada layar, dan kemudian mengambil gambar-gambar tersebut dengan kacamata khusus untuk menghasilkan efek 3D. Membuat kacamata 3D sendiri bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk menikmati teknologi ini tanpa harus membeli kacamata yang mahal. Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat kacamata 3D sederhana Bahan-bahan yang dibutuhkan Kertas khusus 3D biasanya tersedia di toko kacamata atau online Kertas karton atau papan tipis Gunting Cutter atau pisau cukur Lem atau perekat serbaguna Ruler Langkah-langkah Print atau cetak template kacamata 3D yang telah disediakan, atau bisa dicari di internet kemudian potong template menggunakan gunting. Letakkan template pada kertas karton atau papan tipis, kemudian gunakan cutter atau pisau cukur untuk memotong kertas karton, sesuai dengan bentuk template. Lipat kacamata 3D sesuai dengan garis-garis pada template, dan pastikan setiap lipatan rapi dan sesuai. Gunakan lem atau perekat serbaguna, untuk merekatkan setiap bagian kacamata 3D secara perlahan dan pastikan setiap bagian melekat dengan kuat. Biarkan lem atau perekat serbaguna kering selama beberapa saat Setelah kering, kacamata 3D siap digunakan Alternatif LainKacamata 3D Sumber PixabayKacamata 3D yang dibuat sendiri mungkin tidak sekuat atau sebagus kacamata 3D yang dibeli di toko, namun cara ini bisa menjadi alternatif yang murah dan mudah untuk menikmati teknologi 3D. Selain itu, membuat kacamata 3D sendiri juga bisa menjadi proyek yang menyenangkan, untuk dilakukan bersama keluarga atau teman-teman. 1. Gunakan kacamata hitam dan bahan polarisasi Cara membuat kacamata 3D ini lebih sederhana, daripada menggunakan template kacamata 3D. Anda hanya perlu membeli kacamata hitam yang tidak memiliki lapisan film polarisasi, dan membeli bahan polarisasi. Potong bahan polarisasi menjadi bentuk lensa kacamata, dan tempelkan pada kacamata hitam menggunakan lem atau perekat serbaguna. Setelah kering, kacamata 3D siap digunakan. 2. Membuat kacamata 3D dengan bahan kardus dan celofan Cara ini juga sederhana dan dapat dilakukan dengan bahan-bahan yang mudah ditemukan di rumah. Potong kardus menjadi bentuk lensa kacamata, kemudian tempelkan celofan berwarna biru pada satu lensa dan merah pada lensa lainnya, menggunakan perekat serbaguna. Setelah kering, kacamata 3D siap digunakan. 3. Gunakan aplikasi kacamata 3D di smartphone Jika Anda tidak ingin repot membuat kacamata 3D secara manual, Anda bisa menggunakan aplikasi kacamata 3D di smartphone Anda. Anda hanya perlu menonton film atau video, dengan menggunakan aplikasi tersebut dan memasang smartphone pada kacamata VR, atau kacamata 3D yang telah dibeli di toko online atau offline. Jenis-JenisKacamata 3D Sumber Pixabay1. Kacamata 3D pasif Kacamata 3D pasif memanfaatkan teknologi polarisasi, untuk memproyeksikan gambar tiga dimensi pada mata pengguna. Kacamata 3D pasif biasanya terdiri dari dua lensa, yang telah dilapisi dengan filter polarisasi berbeda. Filter polarisasi pada kacamata 3D pasif, biasanya dipasangkan dengan filter polarisasi pada layar monitor atau televisi, untuk menciptakan efek tiga dimensi pada gambar atau video. 2. Kacamata 3D aktif Kacamata 3D aktif menggunakan teknologi shutter glasses, untuk memberikan efek tiga dimensi pada gambar atau video. Kacamata 3D aktif memiliki lensa yang dapat berubah warna secara cepat, sehingga gambar atau video yang ditampilkan dapat diterima oleh satu mata, pada satu waktu dan kemudian oleh mata yang lain. Teknologi ini juga memberikan tampilan gambar atau video tiga dimensi yang sangat detail dan realistis. 3. Kacamata 3D polarisasi linier Kacamata 3D polarisasi linier adalah jenis kacamata 3D yang menggunakan filter polarisasi linier, untuk memberikan efek tiga dimensi pada gambar atau video. Kacamata 3D polarisasi linier, menggunakan dua lensa yang dipasangkan dengan filter polarisasi linier yang berbeda, untuk menghasilkan gambar tiga dimensi pada mata pengguna. 4. Kacamata 3D polarisasi sirkular Kacamata 3D ini menggunakan filter polarisasi sirkular yang lebih canggih, dibandingkan dengan filter pada kacamata 3D polarisasi linier. Kacamata 3D polarisasi sirkular dapat memberikan gambar tiga dimensi yang lebih baik dan lebih stabil pada mata pengguna, terutama pada gambar atau video yang bergerak dengan cepat. 5. Kacamata 3D VR Kacamata 3D VR Virtual Reality biasanya menggunakan teknologi yang lebih canggih, untuk menciptakan pengalaman tiga dimensi yang lebih imersif pada penggunanya. Kacamata 3D VR biasanya dilengkapi dengan sensor gerak dan kontroler, yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan lingkungan virtual yang diciptakan oleh gambar atau video yang ditampilkan pada layar kacamata. Kacamata 3D VR banyak digunakan dalam industri game, film, dan aplikasi medis.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan. na1v.
  • 809g1yaj8c.pages.dev/348
  • 809g1yaj8c.pages.dev/67
  • 809g1yaj8c.pages.dev/225
  • 809g1yaj8c.pages.dev/170
  • 809g1yaj8c.pages.dev/314
  • 809g1yaj8c.pages.dev/40
  • 809g1yaj8c.pages.dev/280
  • 809g1yaj8c.pages.dev/7
  • 809g1yaj8c.pages.dev/367
  • cara membuat kacamata 3d anaglyph